RADIOLOGI.
Beragam
jenis peranti komunikasi kian banyak digunakan anak-anak sejak usia
dini. Mereka memakai telepon seluler, telepon pintar, atau tablet untuk
bermain. Padahal, radiasi dari perangkat itu berisiko tinggi pada
kesehatan dan tumbuh kembang anak.
"Anak
menyerap gelombang lebih banyak karena kulit dan tulang mereka lebih
tipis. Selnya yang bertumbuh juga lebih mudah menyerap gelombang
radiasi, " kata ahli saraf dari Universitas Katolik Atma Jaya, Yuda
Turana, di Jakarta, Rabu ( 24/9 ). Untuk itu, orangtua perlu membatasi
pemakaian berbagai peranti komunikasi pada anak.
Paparan
ponsel berlebihan mempercepat proses degenerasi sel pada anak, termasuk
lapisan mielin di otak. Akibatnya, fungsi kognitif anak terganggu dan
memicu perilaku agresif. Pengajar dari Departemen Neurologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Tiara Aninditha, menjelaskan, " Anak
yang terlalu sering pakai smartphone atau tablet berisiko berperilaku
agresif dan impulsif."
Umumnya,
anak-anak memakai telepon seluler atau tablet untuk bermain. Permainan
di peranti komunikasi itu berubah cepat. Akibatnya, anak kecanduan,
enggan bergaul, dan kurang gerak. Bahkan, anak yang bermain permainan berbau kekerasan, jadi agresif.
Pemakaian
ponsel berlebihan pada anak juga memicu attention deficit hyperactivity
disorder ( ADHD ). Organisasi Kesehatan Dunia alis WHO merilis hasil
riset bahwa radiasi dari ponsel disamakan dengan zat karsinogenik,
penyebab kanker. Menurut Yuda, sejumlah riset menunjukkan tumor otak
muncul akibat pemakaian ponsel.
Karena
itu, sejumlah negara menerapkan aturan terkait dampak buruk radiasi
dari peranti komunikasi bagi anak. Lalu bagaimana dengan anak-anak kita
di rumah ? Apakah masih diperbolehkan bermain dengan ponsel pintarnya
secara berlebihan, atau meyuruh mereka beralih ke permainan tradisional
yang mengutamakan gerak di halaman rumah?
Sumber : Kilas Iptek ( AO4 )
0 komentar