Gempa
bumi berkekuatan 8,8 skala Richter pada 27 Februari 2010 di Maule,
Cile, yang berjarak 4,700 kilometer di utara Antartika, mampu menyentak
lapisan es di Antartika hingga menimbulkan gempa es. Gempa es dipicu
oleh getaran akibat gerakan tiba-tiba gletser atau lapisan es. Ini
adalah bukti pertama bahwa gempa di belahan Bumi yang jauh bisa memicu
gempa es di Antartika.
Sebelumnya,
gempa dan tsunami di Tohoku, Jepang, 11 Maret 2011, yang berjarak
13.000 kilometer dari Antartika, berhasil merobek gunung es di daerah
Sulzberger, Antartika. Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature
Geoscience, Minggu ( 10/8 ), menunjukkan gempa Cile meniumbulkan gempa
es selama 1 - 10 detik. " Gempa es reguler terjadi sepanjang waktu di
Antartika, " kata peneliti utama Zhigang Peng, seismolog dari Institut
Teknologi Georgia, Atlanta, Amerika Serikat, kepada Livescience.
Gelombang
seismik akibat gempa bumi di tempat lain juga bisa memicu gempa es,
masih kata Zhigang Peng. Dikatakannya, berbagai jenis gempa es juga
terjadi di Antartika dan Greenland, Amerika Utara. Pemicu utamanya,
antara lain, pembukaan atau penutupan ceruk dan mencairnya gletser dari
batuan dasar.
Peneliti
lainnya, Jacob Walter dari Institut Geofisika, Universitas Texas,
Austin, AS, menyebut pembukaan atau penutupan ceruk lapisan es-lah yang
memicu gempa es di Antartika akibat gempa Cile.
Sumber : Kilas Iptek / Livescience / MZW.
0 komentar