Selama
ini diketahui, penguraian sampah di dalam tanah melepas emisi ke
atmosfer sehingga berkontribusi pada perubahan iklim. Namun, riset
terbaru pada jurnal Nature menyebutkan, mikroba di daerah tertentu bisa
mereduksi. Bahkan bisa menghilangkan terlepasnya karbon dioksida ( CO 2
) dari tanah.
Sebagia
lain justru melepas emisi lebih banyak. Ide kuncinya adalah uji coba
perilaku mikroba pada kenaikan panas memakai tanah yang dikumpulkan
dari tingkatan panas berbeda. Mulai dari Antartika hingga hutan tropis
di Amazon.
Ketua
tim peneliti Kristiina Karhu dari Universitas Helsinki, Kamis ( 4/9 ),
mengatakan, " Tanah menyimpan karbon dua kali lebih banyak dibandingkan
atmosfer sehingga perubahan tingkat penguraian dan pelepasan CO2 dari
tanah amat penting. " katanya. Pemanasan global akan meningkatkan
aktivitas mikroba tanah lebih besar dari perkiraan sehingga berdampak
serius pada perubahan iklim.
Sumber : Kilas Iptek / Science Daily / AIK.
0 komentar