Waktu
anak memakai tablet, telepon pintar, atau peranti bermonitor lain
perlu dibatasi. Hasil riset tim Universitas California, Los Angeles,
Amerika Serikat, menunjukkan, interaksi dengan layar monitor pada gawai
menyulitkan kemampuan anak membaca emosi orang lain. Emosi ini
mencakup perasaan senang, sedih, maupun takut.
"
Banyak orang melihat media digital sebagai alat pendidikan baik.
Mereka lupa sisi buruknya, yakni menurunnya sensivitas anak pada isyarat
emosional yang ditunjukkan orang lain, " kata penulis utama studi
Patricia Greenfield kepada Livescience, Selasa( 2/9 ).
Uji
dilakukan terhadap 105 anak kelas VI sekolah dasar yang menghabiskan
4,5 jam sehari di depan monitor di hari sekolah. Responden dibagi dua
kelompok, yaitu menggunakan serta tak memakai telepon, televisi, dan
komputer.
Tingkat
kesalahan menilai emosi pada anak yang tak memakai peranti elektronik
dengan layar monitor turun dari 14,02 menjadi 9,41 kesalahan. Sedangkan
anak yang memakai peranti monitor turun dari 12,24 menjadi 9,81
kesalahan.
Sumber : Kilas Iptek / Livescience / MZW.
0 komentar