Sudah
sering dianjurkan olah pakar medis untuk mengonsumsi air mineral
delapan gelas sehari. Anjuran ini pula menjadikan tak sedikit orang
sebagai hafalan dan harus diingat terus setiap kali sedang beraktifitas.
Namun anjuran ini sekedar menjadi wacana jika benar-benar tidak
dilaksanakan alias dikesampingkan.
Air
sebagai benda cair adalah komponen penting dalam tubuh manusia. Sekitar
46 - 60 persen dari berat badan orang dewasa tersusun dari air.
Sementara itu bayi memiliki proporsi air tertinggi, yakni sekitar 70 -
80 persen dari berat badan. Jumlah ini akan mengalami pengurangan
melalui sistem metabolisme tubuh seperti berkeringat, bernapas dan buang
air kecil.
Tentu
saja kekurangan air dalam jumlah tertentu akan memengaruhi sistem
metabolisme tubuh dan dehidrasi. Pada manusia dehidrasi normal ditandai
dengan rasa haus berlebihan, kondisi tubuh lemas dan gangguan mood.
Sementara dehidrasi tinggi ditandai dengan kesadaran hilang hingga
kematian.
Pada
kasus DBD sering dijumpai kekurangan cairan pada pasien pengidap DBD.
Solusinya adalah memberikan minuman kesehatan, karena banyaknya cairan
yang keluar karena terjadinya kebocoran pembuluh darah. Semakin besar
tingkat kebocoran, maka semakin banyak trombosit yang diperlukan untuk
menutupinya.
Penanganan
DBD segera berkonsultasi kepada dokter agar segera mendapatkan
penanganan memadai. Biasanya salah satu penanganan segera adalah dengan
memberikan minuman mineral atau elektrolit. Tindakan ini dilakukan untuk
mengganti cairan yang hilang dari dalam tubuh karena demam tinggi. Jika
terlambat menangani kekurangan cairan maka penderita justru akan
semakin fatal kondisinya.
Ada
beberapa fungsi cairan mineral yang mengandung air, mineral dan gula.
Pertama cairan elektrolit dapat menggantikan kekurangn cairan tubuh yang
bocor akibat kerusakan dinding pembuluh darah. Kedua cairan itu
memiliki rasa sehingga lebih nikmat diminum. Ketiga dapat membuat
kerongkongan kering sehingga ada hasrat pasien ingin terus minum.
Terkait
masalah kekurangan cairan pada penderita DBD maka edukasi akan perlunya
cairan pengganti dalam tubuh, mutlak diperlukan keluarga yang menunggu
pasien DBD. Cairan apa yang pantas dikonsumsikan ke pasien tentunya atas
persetujuan dokter yang merawat pasien. Dengan semakin cepatnya
pertolongan pertama terhadap pasien penderita DBD, semakin baik pula
kondisi pasien bila segera diberikan cairan pengganti tubuh yang hilang
karena bocornya dinding pembuluh darah.
Sumber : Hari Kesehatan Sedunia.
0 komentar