Addy
Sukma Bharata dalam kata pengantarnya di Facebook menulis tidak bisa
dipungkiri bahwa kepemilikan akun sebuah situs jejaring sosial bisa
membuat status seseorang menjadi lebih baik atau dapat meningkatkan
prestise. Rasanya tidak gaul jika Anda belum mempunyai akun sosial di
Friendster, Multiply, Twitter dan yang lagi booming sekarang ini ialah
Facebook. Karena itu jika Anda saat ini sudah tahu blog tetapi belum
mempunyai akun Facebook sebaiknya segera memiliki akun Facebook.
Facebook
hadir menjadi pembicaraan orang dengan beragam pendapat pemilik akun
Facebook. Mereka berpendapat sekarang ini adalah eranya Facebook. Dengan
Facebook rasanya seseorang sudah melek IT dan minimal sudah bisa
bergaul di luar tatanan sosial lawas yaitu komunikasi tatap muka.
Sudah
tentu Facebook menawarkan bagaimana asyiknya membangun jaringan sosial
dengan menghadirkan aplikasi yang menjadi daya tarik utama situs sosial
tersebut. Urut-urutan seseorang mempunyai akun Facebook dimulai dengan
mempunyai alamat e-mail pribadi beserta password nya lebih dulu, lalu
mendaftar ke Facebook. Setelah pendaftaran diterima maka harap diingat
alamat e-mail dan passwordnya baik-baik agar tidak repot saat akan
membuka akun facebook nantinya.
Jika
sudah menjadi anggota facebook dengan sendirinya Anda dapat mengedit
profil, memasukkan foto dan video, berjualan di Facebook dan berbagai
kegiatan lainnya. Mengenai kata kunci akun Facebook harus dirahasiakan
agar tidak diketahui orang lain yang berniat tidak baik saat bertamu ke
akun Facebook Anda.
Masalah
kata kunci atau password memang rahasia dan karena rahasianya ini bisa
menjadikan pertemanan dengan orang lain bisa bubar gara-gara salah satu
pihak memaksakan kehendaknya untuk sekedar iseng mengetahui kata kunci
akun Facebook Anda misalnya. Kalau sudah begini jejaring sosial
Facebook memakan korban lagi.
Cerita
ini bermula saat Kimberly Hester seorang guru sekolah dasar dipecat
karena menolak memberikan kata kunci akun Facebook nya kepada
penyelianya. Reuters ( 4/04 ) di Michigan memberitakan, peristiwa
bermula saat Hester memasukkan foto kaki milik salah seorang rekan
kerjanya. Foto ini memperlihatkan kaki yang mengenakan sepatu itu
tersangkut celana yang melorot hingga mata kakinya.
Foto itu dipasang di Facebook pada April 2011 lalu dilengkapi dengan keterangan foto merindukanmu. Orangtua
murid yang menjadi teman Facebook Hester risi dengan penampilan foto
itu dan melaporkan hal itu kepada Sekolah Frank Squires tempat Hester
mengajar. Tentu saja pihak sekolah langsung menyelidiki masalah ini.
Sebelum
kasus Hester ini muncul, beberapa guru pernah bermasalah dengan status
yang mereka pasang di halaman depan Facebook. Namun alasan utama
pemecatan kasus Hester ini adalah berpangkal pada penolakan Hester
menyerahkan kata kunci akun Facebook nya. Lantas motivasi apa pihak
sekolah begitu ngotot minta kata kunci akun Facebook Hester?
Toh
jika kata kunci akun Hester jadi diberikan ke pihak lain belum tentu
mereka bisa membuka akun nya mengingat masih ada user name yang tidak
diketahui orang lain selain Hester sendiri selaku pemilik akun sah
Facebooknya. Karena dongkol alias mangkel banget Hester lalu meninggalkan sekolah tempat dia mengajar tanpa mengambil pesangonnya karena merasa tindakannya benar.
Tidak
putus asa atas masalah ini, Hester berencana menggugat sekolah karena
memaksanya menyerahkan kata kunci akun Facebook nya. Penyelesaian
masalah ini sebenarnya sederhana saja yaitu tidak usah memaksa Hester
menyerahkan kata kunci akun Facebook nya. Cukup pihak sekolah meminta
baik-baik Hester untuk menghapus status kata merindukanmu
di foto itu agar tidak nongol di halaman depan akun Facebooknya. Hester
dipecat mengajar di sekolahnya yang kasian murid-muridnya. ( Reuters
).
0 komentar