Terkait
gaya hidup sehat setelah seseorang mampu melakukan aktifitas fisik
sesuai dengan hobinya, kini mengatur pola makan sehat yang tepat perlu
juga diketahui. Pola makan tidak boleh diremehkan karena untuk
mendapatkan tubuh sehat, setiap orang perlu berhati-hati dalam memilih
makanan. Sangat dianjurkan memilih makanan dengan kandungan nutrisi
seimbang, yaitu mengandung unsur karbohidrat, protein, vitamin, lemak,
serat dan mineral.
Perlu
juga mengetahui bagaimana makanan dibuat. Apakah dikukus atau direbus.
Selanjutnya mengonsumsi makanan secara teratur demi kinerja organ
pencernaan agar terhindar dari risiko penyakit pencernaan. Hah-hal
sepele dalam mempersiapkan makanan termasuk jenis makanan yang akan
dihidangkan perlu mendapatkan perhatian kita semua.
Pakar
gizi klinis Ida Gunawan MS SpGK yang dilansir inspiratorial hari
kesehatan sedunia mengatakan, khusus bagi penderita diabetes disarankan
manajemen nutrisi atau 3 J. Yaitu jumlah kalori, jenis makanan dan
jadwal makan. Perhitungan jumlah kalori untuk penderita diabetes harus
memperhitungkan jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan,
aktivitas dan kondisi kesehatannya.
Namun
bagi orang awam perhitungannya secara sederhana dapat menggunakan
rumus, berat badan ideal dikalikan 30 kkal untuk laki-laki dan berat
badan ideal dikalikan 25 kkal untuk perempuan. Berat badan ideal
ditentukan melalui rumus 0,9 dikalikan ( tinggi badan - 100 ).
Contohnya, jika seorang pria dengan tinggi badan 165 centimeter, maka
berat badan idealnya 0,9 dikalikan ( 165 - 100 ) yaitu 58,5 kilogram.
Maka kebutuhan pria ini akan kalori sehari sekitar 58,5 x 30 kkal =
1.755 kkal.
Jenis
makanan terbaik yang dikonsumsi penderita diabetes adalah makanan yang
mengandung karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik rendah, protein
hewani dan nabati, lemak terutama jenis lemak yang kaya akan omega3.
Omega 3 ada dalam ikan dan omega 6 pada kacang-kacangan, omega 9 pada
alpukat, vitamin yang ada dalam buah-buahan dan sayuran. Mineral serat
yang terdapat pada buah, sayur dan air.
Sebaliknya
makanan yang perlu dihindari atau dibatasi adalah yang mengandung
karbohidrat simplek dan dengan indeks glikemik tinggi, kaya akan lemak
jenuh atau trans dan rendah serat. Sebagai pengganti makanan pokok nasi
untuk diabetesi adalah havermout, roti gandum, kentang, pasta dan
jagung. Penderita diabetes sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan
dengan indeks glikemik yang rendah.
Lalu
apa indeks glikemik itu? Indeks glikemik merupakan suatu urutan atau
ranking makanan berdasarkan kemampuan untuk meningkatkan kadar glukosa
darah relatif jika dibandingkan terhadap standarnya berupa glukosa atau
roti putih. Mengenai jadwal makan, diabetesi disarankan untuk makan
setiap 2,5 - 3 jam sekali. Jadwal ini mencakup tiga kali makan utama (
pagi, siang, sore/malam ) dan tiga kali selingan makanan ringan di
antara jadwal makan utama.
Makanan
selingan terdiri buah-buahan dan bukan makanan berkadar lemak dan garam
tinggi atau nutrisi pengganti untuk penderita diabetes. Makanan
mengandung lemak dan garam tinggi memperbesar peluang terjadinya
komplikasi kerusakan pembuluh darah penderita diabetes. Buah-buahan
dipilih yang tidak terlalu manis seperti pepaya, apel, semangka dan
lainnya.
Menerapkan
pola makan 3 J sebagai salah satu contoh pengaturan asupan nutrisi
untuk tubuh. Karena begitu pentingnya mendukung tubuh agar tetap sehat
dan berdaya tahan tinggi dari serangan penyakit, komitmen untuk
melakukan gaya hidup sehat harus terus dilakukan sepanjang hidup ini.
Tidak usah kecewa jika saat ini Anda, sahabat sehat dengan reiki
ada yang menderita diabetes, masih ada peluang untuk mengendalikan
kadar gula dalam darah. Caranya dengan mengatur pola hidup sehat ala
medis kedokteran dipadukan dengan praktek reiki. Salam di akhir pekan
untuk semua sahabat.
Sumber : Ispiratorial Hari Kesehatan Sedunia.
0 komentar