Tes
genetik dapat memprediksi kanker payudara bertahun-tahun sebelum
didiagnosis. Penemuan yang ditulis di jurnal Cancer Research ini,
seperti dikutip BBC, Selasa ( 1/5 ), bisa mengarahkan dilakukannya tes
darah sederhana untuk memeriksa perempuan.
Tes
untuk melihat bagaimana gen diubah faktor lingkungan , seperti alkohol
dan hormon, sebuah proses yang dikenal epigenetik. Satu dari lima
perempuan diperkirakan punya genetik seperti ini yang mengandalkan
risiko kanker payudara.
Lalu
ke dalam lagi dari organ payudara ada paru-paru yang bisa juga terkena
kanker. Penyebab kanker paru dapat timbul di bagian mana pun dari paru.
Namun, 90 - 95 persen bermula dari sel epitel, yakni sel yang melapisi
bronkus dan bronkioli. Menurut Menaldi, Guru Besar Departemen Pulmologi
dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan, penderita kanker
paru memiliki gen yang cenderung bermutasi jika berinteraksi dengan zat
karsinogenik ( penyebab kanker).
Keyakinan
ini diperkuat dengan hasil pemetaan genetik manusia ( human genom
project ) tahun 2005. Dari hasil pemetaan itu dibuktikan gahwa gen
tertentu berasosiasi dengan penyakit tertentu di kemudian hari. Pemicu
kanker paru adalah asap rokok.
Hampir
90 persen kanker paru, baik pada perokok pasif maupun perokok aktif,
disebabkan oleh rokok. Asap rokok mengandung 4.000 senyawa kimia, banyak
di antaranya terbukti menyebabkan kanker. Senyawa utama yang bersifat
karsinogeni adalah nitrosamin dan hidrokarbon aromatik polisiklik.
Pemicu
lain adalah asbes, gas radon, polusi udara dari asap kendaraan dan
industri. Menurut situs Medicine-net.com, kanker paru sangat jarang
sebelum tahun 1930 - an. Peningkatan dramatis kanker paru terkait
peningkatan jumlah perokok. Saat ini sekitar 3000 kematian akibat kanker
paru setiap tahun di Amerika Serikat dialami perokok pasif.
Sumber Kilas Iptek. ( BBC/ELN/AWM ).
0 komentar