Ada
sebuah lelucon antara kawan satu eks narapidana yang telah bebas dengan
temannya pekerja kantoran yang belum pernah masuk penjara. Keduanya
terlibat dalam pembicaraan seru dan lucu mengenai suka-duka seorang
narapidana menghabiskan waktunya di balik terali besi penjara yang tidak
ramah. Sahabat eks narapidana ini menceritakan bagaimana enaknya
tinggal di penjara bila dikaitkan dengan urusan makan setiap harinya.
Ia
berpendapat bahwa ia dapat 3 kali makan gratis sekalipun lauk pauknya
seadanya saja. Pekerja kantoran saat makan siang atau malam harus beli
dengan uang pribadi yang artinya harus merogoh kocek sendiri. Sedangkan
untuk urusan kebiasaan berbuat baik sesama napi, akan mendapatkan remisi
sedangkan pekerja kantoran jika berkelakuan baik akan mendapatkan tugas
tambahan yang terkadang melelahkan.
Mengenai
mengisi waktu luang di penjara, tampaknya ada saja narapidana yang
kreatif memanfaatkan waktu luangnya untuk tujuan positif. Hal ini
terjadi di Ohio USA saat 15 narapidana di dalam penjara berpenjagaan
ketat, mengikuti perlombaan membuat rajutan seperti topi dan barang lain
untuk amal. Jan Vurginac yang mengkoordinir kegiatan mengatakan kepada
UPI di Ohio ( 15/5 ), kelompok narapidana ini sudah membuat barang
kerajinan sejak tahun 2008.
"
Dengan bekerja menganyam, merajut dan membuat topi waktu jadi berjalan
cepat. Mereka senang merajut untuk membuat berbagai barang untuk
anak-anak. Merajut membuat mereka menjadi sibuk, " ujar Vurginac. Jadi
waktu luang merupakan masalah besar jika tidak diisi dengan kegiatan
positif selama hidup di penjara. Karena itu sangat menggembirakan
barang-barang hasil rajutan tangan para pria ini disumbangkan ke
sejumlah tempat seperti penampungan perempuan dan gelandangan. (
UPI/Reuters ).
0 komentar