ON LINE

Followers

PENJELASAN KEPADA CALON PRAKTISI REIKI.

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Selasa, 15 Mei 2012

Sekalipun dunia telah memasuki abad milenium dengan kemampuan manusia menciptakan alat komunikasi massa seperti internet, radio, televisi, satelit, pesawat ruang angkasa dan sederetan produk canggih teknologi, namun dibandingkan dengan misteri yang ada di alam semesta ini agaknya terobosan teknologi tinggi itu tidak ada artinya bila masih banyak hal yang belum dijelaskan oleh logika. 

Apa yang pada zaman dulu diangap mujizat pada abad ini telah dapat dijelaskan secara rasio. Umpamanya alat bantu telepon yang dulu dianggap ada jin nya, karena sebuah kotak kecil mungil bisa digunakan bicara melampaui samudera dan benua. Tapi saat ini sudah tak ada lagi yang mempersoalkan keberadaannya.

Saat Anda memerintahkan HP Anda memanggil seseorang maka HP Anda akan melakukan perintah Anda walaupun jelas HP itu tidak ada jin di dalamnya. Begitu pula saat Anda menonton televisi di rumah dan malas memindah saluran televisi, Anda cukup memencet remote control maka saluran televisi itu akan berubah sesuai dengan pilihan Anda. Demikian pula saat Anda berada di depan mesin ATM Anda bisa langsung bertransaksi mengambil uang lalu pergi meninggalkan mesin itu sendirian, padahal mesin ATM itu tidak bisa diajak berkomunikasi, bahkan ia tidak tahu Anda tinggal dimana?

Kejadian di atas sebagai contoh saja. Lima puluh tahun silam hal itu tidak mungkin, nonsence dianggap ada sihir, jin, kuasa kegelapan ternyata saat ini tidak diperdebatkan lagi. Demikian pula Reiki pada awal kedatangannya di Indonesia sekitar 1996 juga menjadi perdebatan bagaimana dengan menempelkan tangan saja keluhan penyakit manusia berangsur hilang. Bahkan pasien yang tidak berada di depannya saja bisa disembuhkan.

Jangan-jangan ini menggunakan jin. Ah jangan terlalu berprasangka demikian. Reiki adalah teknik penyembuhan semata berdasarkan kepasrahan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang sejatinya Dialah Sang Penyembuh Sejati. Manusia sebagai perantara saja tidak lebih.

Kita sendiri sebenarnya jujur mengetahui bahwa pada awalnya tidak mudah menerima keadaan ini seutuhnya yang hanya dengan mengangkat tangan dan berdoa lalu penyakit hilang. Manusia sudah terbiasa mengukur dan membedakan berdasarkan rasional tidaknya suatu hal. Kita sebenarnya sudah terbiasa terkotak-kotak antara kebenaran yang postulat dan kebenaran yang empirik. Tuhan Yang Maha Esa memberikan kita akal budi dan kebebasan penuh untuk memahami kejadian-kejadian di alam semesta ini serta memanfaatkan untuk kebaikan manusia sejalan dengan agama yang diimaninya.
Cara kerja reiki cukup sederhana yaitu dengan cara menempelkan kedua telapak tangan ke bagian tubuh. Saat menempelkan tangan itulah, energi reiki masuk tubuh lalu mengalir ke bagian tubuh yang bermasalah, tempat sumber penyakit berada.
Namun hidup penuh dengan romantika, ada kalanya akal budi sejalan dengan alam semesta. Tapi tidak jarang muncul kontoversial baik karena ketidaktahuan manusia itu sendiri maupun sengaja diciptakan karena berbagai alasan. Setiap orang normal bila menderita sakit pasti ingin mendapatkan kesembuhan mulai dengan istirahat, minum obat, pergi ke dokter, sinshe dan ke tempat lain yang sekiranya bisa mendapatkan kesembuhan bagi dirinya. Namun bila kesembuhan itu belum berpihak padanya ia tetap konsisten mencari alternatif lain dari cara penyembuhan sehingga mendapatkan jodoh kesembuhan di antaranya lewat Reiki.

Lalu bagaimana kita dapat memastikan bahwa teknik penyembuhan Reiki tidak mencederai iman? Untuk itulah kita diberi akal budi dan nurani oleh Sang Pencipta. Setiap gerak langkah praktisi Reiki maupun pasien selalu diawali dengan doa sesuai iman masing-masing. Kita sadar bahwa praktisi Reiki bukanlah si penyembuh dalam arti kata yang sebenarnya. Si penyembuh sejati adalah Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Penyembuh atas segala penyakit.

Segala upaya penyembuhan yang dilakukan maupun dengan menggunakan tata cara Reiki berikut simbolnya sama sekali tidak masuk ke dalam konteks pemujaan kekuatan-kekuatan lain, selain hanya mengandalkan kepasrahan diri ( berserah diri, tawakal ) semata kepada Sang Maha Penyembuh. Reiki dengan segala atributnya hanyalah jalan, upaya, iktiar lain selain pengobatan medis dan herbal dalam mencari kesembuhan diri tanpa harus menyinggung aqidah iman seseorang apalagi sampai mengorbankannya.

Yang bersumber dari kegelapan tidak akan memancarkan cahaya. Seperti juga pohon yang busuk tak akan menghasilkan buah yang baik. Manusia diberi kebebasan penuh oleh Sang Pencipta, bebas memilih jalan hidupnya yang kelak akan dipertanggung jawabkan kepada Ilahi. 

Maka siapapun Anda bila merasa Reiki semakin menjauhkan iman Anda dengan Tuhan maka Anda wajib membuangnya jauh-jauh. Sebaliknya bila Anda yakin setelah menerapkan Reiki dalam kehidupan Anda dan semakin dekat kepada Tuhan maka buanglah segala keraguan itu karena hidup yang dilalui dengan keraguan hanya akan membuat sengsara.

Upaya mencari pencerahan diri sering kali terjegal atau bahkan dijegal oleh faham fanatisme yang keliru. Orang tidak hanya bersujud saja kepada Tuhan tetapi juga peduli kepada sesama di sekitarnya yang membutuhkan pertolongan tanpa mengenal perbedaan ras, agama status sosial dan kebangsaan. 

Mustahil kita mengasihi Tuhan Yang Maha Gaib kalau dalam diri tidak mau mengasihi sesamanya yang jelas tampak di depan mata. Mengasihi Allah hendaknya vertikal dan horizontal.

Disunting dari makalah Ciptadinata Effendi: Teknik Penyembuhan Reiki dalam Berbagai Pandangan.

0 komentar

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.