Dua
hari lalu tepatnya 22 Desember 2012 kaum wanita di Indonesia juga di
dunia merayakan hari Ibu. Organisasi wanita yang ada di Indonesia
tentu merayakan dengan berbagai bentuk kegiatan sosial. Di antaranya
mengadakan bazar pasar murah, bakti sosial ke panti asuhan dan panti
wreda dan kegiatan lain yang menarik.
Tentu
saja yang tak kalah menarik dari serangkaian kegiatan luar ruang yang
melibatkan ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi kewanitaan, ibu rumah
tangga juga memperhatikan pertumbuhan anak-anaknya dalam hal merawat
kesehatan buah hatinya. Berbagai cara ditempuh mulai dari memberikan
gizi makanan yang memenuhi empat sehat lima sempurna, juga mengajak anak
untuk mengadakan kegiatan luar ruang. Salah satunya melakukan olahraga
ringan jika anaknya sudah menginjak usia masuk sekolah taman
kanak-kanak.
Olahraga
untuk anak juga bertujuan menghindarkan anak dari risiko obesitas yang
kian menjadi ancaman serius di dunia bagi pertumbuhan jasmani anak.
Pencetus obesitas berasal dari makanan olahan yang banyak mengandung
lemak. Selain itu jarangnya anak menggerakkan badan dalam latihan
olahraga akan menjadikan bobot badannya terus bertambah.
Orangtua
akan gembira jika tubuh anaknya gemuk. Melihat anak yang gemuk memang
menggemaskan dan tentu senang hati orang tuanya. Tapi perlu diwaspadai
akan risiko yang membuat tubuh anak gemuk sehingga berat badannya
melebihi batas ambang normal sesuai dengan usianya.
Kompas.com
melaporkan hasil penelitian dalam Journal of Pediatrics Mei 2012, yang
menyebutkan bahwa obesitas pada anak memiliki risiko peningkatan
masalah pada otak yang dapat menimbulkan kebutaan. Risiko itu 16 kali
lebih tinggi pada anak obesitas, 6 kali lebih tinggi pada anak cukup
gemuk dan 3,5 kali lebih tinggi pada anak-anak kelebihan berat badan.
Karena itu ditempuh berbagai cara untuk menghindarkan anak dari
obesitas.
Caranya
selain mengatur asupan makanan, aktivitas fisik harus dilakukan secara
rutin. Jangan biarkan anak jaman sekarang untuk duduk manis berjam-jam
di depan komputer atau televisi. Ada baiknya anak juga dipacu untuk mau
bermain di luar rumah.
Misalnya
bermain bola dengan kakaknya dan teman sebayanya, atau main engklek
dengan anak wanita lainnya. Lewat permainan ini, anak pun akan belajar
fokus saat melempar dan menangkap bola. Demikian pula anak wanita
dilatih untuk konsentrasi saat berjalan berjingkat saat main engklek
atau main tali dari rangkaian karet gelang yang dirangkai jadi satu
seperti rantai.
Bermain
dalam sebuah tim juga melatih kemampuan anak untuk bersosialisasi
dengan teman sebayanya. Membagi tugas dalam tim permainan antara anak
satu dengan anak lain, siapa yang memimpin permainan dan siapa yang jadi
anggotanya. Permainan ini tentu saja akan menumbuhkan jiwa kepemimpinan
bagi anggotanya.
Karena
setiap anggota permainan dapat menjadi pemimpin dan pada gilirannya dia
juga jadi anggota permainan. Olahraga bukan sekedar permainan fisik,
tetapi sekumpulan pelajaran dan norma hidup pelakunya. Jika anak sedari
kecil sudah dimotivasi untuk mau berolahraga karena meniru orangtuanya
yang gemar berolahraga, maka mengajarkan perilaku hidup sehat bagi
anaknya sudah tepat.
Tentu
saja mengajarkan anak membiasakan diri menggerakkan badan perlu
dukungan serius dari orangtuanya. Jika orangtuanya rutin olahraga,
umumnya anak pun akan meniru hal serupa. Perilaku hidup sehat harus
dimulai dari unit terkecil, yaitu keluarga.
Mari di hari Ibu yang baru saja berlalu, sehat dengan reiki plus olahraga
mengajak Anda semua, menjadikan olahraga sebagai rutinitas harian.
Kalau harian tidak bisa karena alasan sibuk bekerja, ada baiknya di hari
libur kejepit atau libur akhir pekan, meluangkan waktu sejenak mau
berolahraga luar ruang bersama anggota keluarga tercinta. Khusus
rekan-rekan praktisi reiki yang malas berolahraga karena cukup dengan self healing reiki saja tubuh tetap sehat, ubah paradigma keliru itu mulai sekarang.
Self
healing reiki akan membuat tubuh tetap sehat asalkan diimbangi dengan
gaya hidup sehat ala medis kedokteran. Salah satunya mau berolahraga
sesibuk apapun kegiatan Anda, cobalah luangkan waktu sejenak demi
mendapatkan kebugaran dan kesehatan tubuh. Anda dapat melakukan olahraga
renang, berlari atau jalan kaki. Atau Anda masih berkilah, " Tak ada
waktu untuk olahraga! "
pengen memperkenalkan anak lebih banyak permainan olahraga... saya juga kan bisa ikutan hehe.