Sejak
lama misteri yang mendasari hewan bertindak tanpa pamrih, masih menjadi
tanda tanya para ahli. Monyet dalam bersosialisasi dengan kelompoknya
memilih tak mengambil makanan daripada mengejutkan temannya. Sedangkan
tikus memilih kelaparan daripada menyakiti temannya.
Ternyata
saat hewan berbuat baik kepada sesamanya, bagian otak yakni korteks
orbitofrontal, bekerja. Di bagian ini diolah segala hal berkaitan dengan
penghargaan. Penelitian yang dilakukan ahli neurosains dari Universitas
Duke, Ingris, Michael Plata, seperti dikutip Livescience, Jumat ( 28/12
) menunjukkan, impuls yang memicu hewan berbuat baik kemungkinan besar
berevolusi menjadi sikap altruisme pada manusia saat ini.
Altruisme
merupakan sikap yang mengutamakan kepentingan orang lain dibanding
kepentingan pribadi. Namun, bagaimana altruisme bekerja dalam otak
manusia masih sulit dijelaskan. Saat manusia mengabaikan egonya, bagian
otak manusia masih sulit dijelaskan.
Saat
manusia mengabaikan egonya, bagian otak yang memproses penghargaan
bekerja. Bagian ini juga bekerja saat manusia merasa senang atau makan
cokelat. Temuan yang dimuat dalam jurnal Nature Neuroscience 23 Desember
itu didasarkan atas penelitian pada otak monyet.
( Livescience/MZW ).







0 komentar