Kita
sudah sering mendengar berita seputar gajah mengamuk lalu masuk
pemukiman dan memangsa tanaman apa saja yang ada di desa itu. Akibatnya
petani pemilik kebun mengalami kerugian yang tidak ternilai harganya.
Kalau kerugian tanaman rusak karena diinjak-injak gajah, masih bisa
menggantinya dengan tanaman baru saat gajah itu sudah dihalau kembali
masuk hutan.
Akan
tetapi kalau gajah itu mengamuk selain merusak tanaman produktif juga
membunuh pemilik kebun, tak ada cara lain untuk mempertahankan diri dari
serangan gajah. Terompet genderang perang pun ditabuh oleh penghuni
desa yang mengumumkan perang melawan gajah. Sekalipun untuk membunuh
gajah dibutuhkan nyali besar untuk melawannya, maka penduduk desa pun
minta bantuan kepada tentara untuk menghadapi gajah.
Jarak
desa itu sekitar 82 kilometer dari ibu kota Kathmandu. Saat masuk Desa
Gardi, gajah liar masuk ke sebuah rumah lalu menarik sepasang orang
usia lanjut dari tempat tidurnya. Begitu korbannya tidak berdaya, gajah
itu lalu menginjaknya hingga tewas, ujar Shiva Ram Gelal, asisten
administrator distrik Bharatpur, kota terdekat dari Gardi ( 17/12 ).
Para
petugas di taman nasional mengatakan, gajah yang sama telah membunuh
dua warga desa lainnya kurang dari tiga bulan lalu. " Kami telah
memerintahkan tentara menembak mati gajah mengamuk itu. " Saat ini
tentara sedang mencarinya ke dalam hutan, " ujar Gelal. ( Reuters ).
0 komentar