Anda
pasti sudah tahu dengan yang namanya kucing hitam. Kucing yang warna
bulunya hitam legam dengan sorot mata tajam, senantiasa menjadi momok
bagi tikus rumahan. Karena lengah sedikit saja, tikus akan jadi mangsa
si kucing hitam. Tikus akan dicakar, dicabik-cabik dan akhirnya mati
tidak berdaya di tangan si kucing hitam.
Kucing
hitam yang dipelihara orang akan patuh kepada tuannya. Kemana pun
tuannya pergi meninggalkan rumah, si kucing hitam akan setia berjaga di
depan rumah. Terkadang dengan penciumannya yang tajam, kucing hitam
akan tahu bahwa ada bahaya mengancam di dekatnya. Kalau sudah begitu dia
akan bersiap-siap jaga diri untuk menyongsong sang penyatron yang
datang ke rumah majikannya.
Bobcat
atau kucing hutan badannya besar buntutnya pendek merupakan salah satu
hewan yang sukar dipahami gerak-geriknya. Di Amerika Serikat, kucing
hitam ukurannya lebih kecil dari puma ( cougar ), tetapi lebih besar
dari kucing rumah. Berat kucing hutan sekitar 12 -13 kilogram dan
panjangnya mencapai 0,9 meter.
Dengan
warna bulu hitam gelap ditambah bulu-bulu yang tumbuh lebat di kedua
pipinya, kucing hutan sukar ditemukan di permukiman rumah. Dia akan
menghindari kawasan permukiman yang padat penghuninya. Saat lapar di
malam hari, kucing hutan akan berburu kelinci, tupai dan binatang
mengerat lainnya.
Selain
binatang mengerat, mangsa buruan kucing hutan adalah burung, reptilia
mungil, amfibi dan serangga. Setelah mangsa buruan didapat, kucing hutan
akan melewatkan pagi dan siang hari untuk beristirahat. Ia tidur di
rongga pohon, gorong-gorong atau goa.
Terkadang
orang bisa mendengar geramannya, tapi kehadiran kucing hitam hanya bisa
dilacak lewat jejak tapak kaki. Dengan kakinya yang panjang ditambah
bulu merah kecoklatan sampai abu-abu ditambah adanya totol-totol
kehitaman mirip macan tutul, maka kucing hutan mendapat gelar baru
sebagai bobcat. Gelar bobcat muncul dalam diri kucing hutan karena ekornya pendek ( bobbed ), sekitar 12 - 16 cm saja.
Setelah
musim kawin tiba, kucing hutan betina mengandung lalu melahirkan
anak-anaknya. Saat musim panas tiba, anak kucing hutan dipelihara
induknya selama dua bulan. Sebaliknya saat musim dingin tiba, anak-anak
kucing hutan itu sudah mandiri dan meninggalkan sarang selamanya.
Ia
akan mengembara masuk keluar hutan mencari penghidupan baru. Kucing
hutan yang mempunyai musuh alami, rata-rata bisa bertahan hidup selama
14 tahun di alam liar. Jika ada musuh alami yang bisa mengalahkan si
kucing hutan, maka tamat sudah riwayat si kucing hitam yang selanjutnya
akan digantikan oleh generasi berikutnya.
( Geo Weeks ).
0 komentar