Meski
tidak berotak besar, capung mampu berkonsentrasi layaknya manusia.
Dalam penelitian yang dimuat di jurnal Current Biology, Kamis ( 20/12 )
disebutkan, capung mampu mengabaikan informasi visual tak berguna dan
fokus pada target. Proses ini disebut perhatian selektif.
Penelitian
ini menemukan sel-sel otak yang digunakan untuk perhatian selektif pada
hewan tak bertulang belakang. Menurut Steven Wiederman dari Universitas
Adelaide, Australia kepada Livescience, Kamis ( 27/12 ), perhatian
selektif sangat penting untuk merespons stimulus di antara lusinan
gangguan perhatian. Namun, belum banyak diketahui bagaimana otak
berfokus pada target dan mengabaikan hal lain.
- Serangga kecil sedang asik bermain di dahan kayu. Dia tidak sadar bahaya sedang mengintai di sekelilingnya.
- Ujug-ujug
capung oranye datang menyergapnya dari arah belakang. Kaki capung yang
kuat lantas mencengkeram tubuh ringkih serangga. Ia terkulai tidak
berdaya di tangan capung oranye.
- Melihat
capung oranye menangkap mangsa, capung blirik lalu merebutnya. Tarik
menarik kedua capung memperebutkan serangga tak bisa dihindari lagi.
Capung blirik merebut mangsa dari tangan capung orange dengan ketepatan
97 persen. Capung oranye pun menyerah.
Kondisi
inilah yang diteliti Wiederman bersama David O'Carroll yang bekerja di
Pusat Riset Neurosains universitas itu. " Saat capung memburu serangga
kecil dan bergerak, aktivitas sarafnya memfilter dan mengabaikan mangsa
lain. Capung menyambar mangsa dengan ketepatan 97 persen, " kata
Wiederman.
Selanjutnya
peneliti mengukur aktivitas saraf capung saat memburu mangsa di udara.
Hal itu diharapkan bisa digunakan sebagai model sistem penglihatan
robotik.
( Livescience.com/ATK ). Photo by : graham owen gallery.com
0 komentar