Studi
yang dilakukan psikolog Universitas California Los Angeles Amerika
Serikat, Kou Murayama, menunjukkan kepandaian dalam matematika tidak
ditentukan oleh tingkat kecerdasan ( intelligent question/IQ )
seseorang. Faktor penentunya adalah motivasi untuk bekerja keras dan
teknik belajar yang baik. Saat ini asal-usul kemampuan matematika masih
kontrovensi.
Sejumlah
studi menunjukkan, kemampuan matematika ada sejak bayi. Simpulan ini
umumnya ada di negara-negara Barat. Kelompok lain justru melihat faktor
budaya sebagai pemicu dominan kemampuan matematika. Murayama yang
melakukan penelitian terhadap lebih dari 3.500 anak Jerman menunjukkan,
dengan motivasi dan strategi belajar yang efektif, kemampuan matematika
anak kelas 5 bisa menyamai kemampuan anak kelas 8.
Namun
temuan yang dimuat dalam jurnal Child Development itu menunjukkan,
pemaksaan pada anak-anak untuk belajar matematika tidak membantu
meningkatkan kemampuan mereka. " Tekanan orangtua tidak dapat
menciptakan dorongan abadi dalam kemampuan matematika anak, " katanya
kepada Livescience, Jumat ( 28/12 ) di California Los Angeles.
Sebaliknya,
orang yang ingin menguasai matematika karena dorongan diri sendiri,
peningkatan kemampuannya tinggi. Jadi hal yang perlu dilakukan adalah
mendorong guru dan orangtua untuk mengajarkan matematika yang dikaitkan
dengan kehidupan nyata. ( Livescience/MZW ).








0 komentar