Gangguan
pencernaan banyak diderita bayi. Sekitar 55 persen dari populasi bayi
kena satu gangguan pencernaan, seperti gumoh, kolik, dan konstipasi.
Untuk itu, orangtua perlu mengenali sejumlah gejala itu.
"
Orangtua perlu memantau apakah berat badan bayi turun atau kerap demam
dan batuk tetapi tidak flu. Itu gejala pencernaan bayi terganggu, "
kata Guru Besar Bidang Saluran Cerna Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Prof Mohammad Juffrie dalam diskusi Pentingnya Kesehatan Pencernaan pada Bayi, Selasa ( 25 /11 ) di Jakarta. Gangguan saluran cerna bayi paling kerap terjadi ialah regurgitasi, kolik, dan konstipasi.
Regurgitasi
atau gumoh adalah mengalirnya isi lambung ke mulut dengan prevalensi
41 persen pada bayi usia 3-4 bulan. Adapun kolik biasa terjadi pada bayi
hingga usia empat bulan, ditandai rewel dan terus menangis tanpa sebab
serta mendadak berhenti.
Itu
karena gangguan fungsi organ pencernaan, enzim laktase rendah, ataupun
tak toleran pada makanan tertentu. Kepala Departemen Kesehatan Anak
Rumah Sakit Anak Universitaas Ziekenhuis, Belgia, Yvann Vandenplas
meminta orangtua mewaspadai efek gangguan saluran cerna bayi pada
kehidupan keluarga.
Sumber : Kilas Iptek / JOG.
0 komentar