Berbagai
studi menunjukkan, laba-laba bukan penyebab infeksi bakteri bagi
manusia. Studi yang dipimpin pakar serangga Universitas California di
Riverside, AS, menunjukkan, keberadaan bakteri pada taring dan mulut
laba-laba tak membuatnya otomatis menjadi vektor bagi bakteri. "Meski
gigitan laba-laba dapat menjadi agen penyebab yang menarik dan
menyebabkan infeksi, data menunjukkan sangat tidak mungkin, " kata
Richard S Vetter, penulis utama studi yang telah pensiun dari Departemen
Entomologi Universitas California.
Hasil
penelitian ini muncul Januari 2015 di Toxicon dan disebarluaskan
Science Daily pada 6 Januari lalu. Ia menunjukkan penelitian tiga tahun
lalu, dari 182 pasien California Selatan yang mengeluhkan gigitan
laba-laba, kurang dari 4 persen benar-benar disebabkan gigitan beracun
laba-laba.
Sedangkan
yang 86 persen hanyalah infeksi kulit. Vetter merekomendasikan agar
laba-laba tak lagi dijadikan kambing hitam untuk infeksi bakteri.
Sumber : Kilas Iptek / Science Daily /ICH.
0 komentar