Perubahan
iklim menyebabkan tekanan tinggi bagi kehidupan tumbuhan karang,
penyusun utama ekosistem terumbu karang. Perubahan iklim yang terbukti
menurunkan kadar keasaman (pH) air laut menyulitkan karang menumbuhkan
kerangkanya. Pengasaman air laut pun memudahkan organisme pengikis (
bioeroders ), seperti moluskan, cacing laut, dan spons, untuk menggerus
rumah karang.
Pengikisan
itu meningkat sepuluh kali pada area karang yang terpapar nutrient
tinggi. Selain itu, kenaikan muka air laut mempersulit karang tumbuh
karena berkurangnya cahaya matahari yang dibutuhkan untuk
berfotosintesis. Kajian yang dilakukan peneliti Woods Hole Oseanographic
Institution, di Amerika Serikat, menunjukkan hal itu, Rabu ( 7/1 ).
Tim
ilmuwan memperlihatkan terumbu karang sepanjang pantai barat Panama dan
Palau, Samudra Pasifik.Para peneliti mengumpulkan dan memindai sampel
dari kerangka karang untuk mendapatkan gambar tiga dimensi dari hasil
paparan organisme bioeroders.
Sumber : Kilas Iptek / Science Daily / ICH /Photo courtesy of Pete van Hengstum, Texas A&M University.
0 komentar