Penelitian
terbaru dari Universitas Cambridge menunjukkan, pada orang Eropa,
aktivitas fisik yang minim meningkatkan risiko kematian dua kali lebih
tinggi daripada kegemukan. Minimnya aktivitas fisik terkait dengan
676.000 kematian per tahun. Sedangkan kegemukan terkait 337.000 kematian
per tahun.
Hasil
itu didapat setelah melakukan penelitian selama 12 tahun pada lebih
dari 300.000 partisipan. Peneliti memantau tingkat aktivitas fisik,
lingkar pinggang, dan merekam setiap data kematian mereka. " Risiko
terbesar dari kematian di usia awal adalah minimnya aktivitas fisik, " kata Prof Ulf Ekelund, salah seorang peneliti, Kamis ( 15/1 ).
Hal
ini terjadi baik pada orang dengan berat badan normal, kelebihan berat
badan, ataupun kegemukan, masih kata Prof Ulk Ekelund. Karena itu,
aktivitas jalan cepat selama sekurangnya 20 menit dalam sehari akan
sangat membantu menurunkan risiko penyakit dan kematian.
Meski
demikian, miturut Ekelund, bukanb berarti risiko penyakit dan kematian
akibat kegemukan kecil. Namun, aktivitas fisik harus mendapat perhatian
serius agar tubuh bugar sekaligus menurunkan risiko kematian.
Sumber : Kilas Iptek / ADH.
0 komentar