Sebuah
kelompok hak asasi hewan melaporkan, ratusan ribu orang Swiss memiliki
kebiasaan menyantap daging anjing dan kucing. Karena itu, mereka
menghendaki dibuat regulasi untuk menghapus kebiasaan itu. Selasa (
25/11 ), mereka mengajukan kepada para anggota parlemen Swiss, agar
lembaga ini mau membuat undang-undang yang melarang manusia memakan
hewan peliharaan.
Miturut
Kantor Peternakan dan Keamanan Makanan Swiss, orang Swiss dilarang
menjual daging kucing dan anjing, tetapi hukum tak melarang mereka
memakan hewan peliharaan. " Sekitar 3 persen orang Swiss diam-diam
menyantap daging kucing dan anjing, " ujar Tomi Tomek, pendiri dan
presiden kelompok perlindungan hewan SOS Chats Noiraigue, kepada AFP.
Menurut
dia, praktik menyantap daging kucing dan anjing terutama berlangsung di
Bern, di wilayah Lucerne, Appenzell, dan Jura. Daging anjing biasanya
dijadikan sosis dan dinilai sebagai obat penyembuh rematik.
Adapun
kucing biasanya dimasak untuk jamuan Natal dengan cara pengolahan sama
seperti saat memasak daging kelinci, yakni menggunakan minuman anggur
putih dan bawang putih. Menu semacam ini disajikan orang-orang Swiss
yang berada di sekitar Bern, Jura, dan Lucerne.
AFP /ATO.
0 komentar