Uji
coba pertama vaksin ebola pada manusia memperlihatkan hasil menjanjikan
setelah 20 sukarelawan di Amerika Serikat diimunisasi. Seperti
dipublikasikan pada New England Journal of Medicine, para ilmuwan di
National Institute of Health ( NIH ), AS, memercayai calon vaksin
tersebut aman dan kemungkinan membantu sistem pertahanan tubuh untuk
memerangi virus ebola. Pada sukarelawan yang diberi vaksin dengan dosis
tinggi, antibodi yang muncul lebih besar daripada mereka yang diinjeksi
vaksin dosis rendah.
Selain
itu, tujuh dari mereka yang disuntik dosis tinggi dan dua dari mereka
yang diberi dosis rendah menghasilkan respons limfosit T ( T-cels ) yang
penting untuk menangkal visus ebola. Tidak satu pun sukarelawan yang
diimunisasi memperlihatkan efek samping berat. Anthony Fauci, peneliti
dari NIH, Kamis ( 27/11 ), mengatakan, dari aspek keamanan dan kemampuan
untuk menghasilkan respons kekebalan tubuh, uji coba tersebut termasuk
sukses tanpa kecuali meski itu baru uji coba tahap pertama.
Sumber : Kilas Iptek / BBC / ADH.
0 komentar