Direktur Eksekutif Pusat Inovasi dan Desain Rekayasa Biologi Johns Hopkins, D Youseph Yazdi, membahas prototipe setelan biohazard, khususnya
untuk melindungi manusia dari penualaran virus, seperti ebola, di
Laboratoriom Rekayasa Biomedik, Johns Hopkins untuk Inovasi dan Desain,
Baltimore, Maryland, AS, 18 Desember 2014. Terbuat dari bahan Tyrek,
pakaian berwarna kuning menyala itu lebih mudah dilepas daripada setelan
pelindung dari ebola yang ada saat ini.
Pakaian
itu mengurangi risiko kontak dengan virus mematikan pada tenaga
kesehatan. Setelan itu menggunakan sistem ventilasi sehingga lebih
nyaman dikenakan selama beberapa jam di kawasan Afrika Barat yang panas
udaranya.
AP.
0 komentar