Kalau raksasa dalam penampakan aslinya pasti mempunyai postur tubuh besar, bertaring tajam, rambutnya gimbal dan tindakannya nggegirisi menakutkan siapa saja yang melihatnya. Hanya satria Arjuna penengah Pandawa saja yang mampu melumpuhkannya saat perang Bharata Yudha Djayabinangun di Padang Kurusetra. Peperangan antara pihak Pandawa melawan Kurawa yang sejatinya masih bersaudara, itulah kisah mengharu biru untuk memperebutkan kembali negara Amarta dari cengkeraman Kurawa.
Raksasa memang digambarkan mempunyai tubuh tinggi besar dalam cerita komik pewayangan yang digubah RA Koesasih. Dia salah satu penulis cerita komik Mahabharata yang pernah tenar di era tahun 60 -an. Selain RA Koesasih ada pula R Ardhisoma yang sama-sama mengubah cerita pewayangan ke dalam komik. Mereka menggambarkan raksasa sebagai mahkluk tinggi besar, menakutkan, bertaring dan makan manusia.
Itu adalah prolog tentang raksasa dalam dunia wayang sahabat. Ada pula raksasa yang bisa hidup di dalam laut di kedalaman Samudra Pasifik. Dia adalah amuba raksasa yang ditemukan di Palung Mariana, laut terdalam di Bumi. Dia tidak ditemukan Arjuna sebagaimana digambarkan dalam komik pewayangan, akan tetapi ditemukan oleh kelompok peneliti dari Universitas California di San Diego USA.
Bersama National Geographic tim menyebarkan kamera bawah laut yang dilengkapi fitur video digital dan lampu untuk mengeksplorasi misteri area laut dalam. Tim mendokumentasikan keberadaan xenophyophores, hewan bersel satu atau amuba yang hanya terdapat di lingkungan laut dalam. Xenophyophores ini terbilang berukuran besar, mencapai 10 sentimeter. Jumlahnya melimpah di dasar laut dan berfungsi sebagai inang bagi berbagai organisme.
Peneliti melihatnya hidup pada pada sekitar 10.641 meter di bawah titik Sirena Deep pada Palung Mariana. Temuan Xenophyophores sebelumnya pada kedalaman 7.500 meter di Palung New Hebrides. Peneliti pada Livescience 21 Oktober 2011, mengungkapkan xenophyophores merupakan individu bersel satu terbesar yang pernah ada.
Studi lebih lanjut dengan menjebak partikel pada air, xenophyophores mampu hidup pada lingkungan dengan level konsentrasi uranium dan merkuri yang tinggi. Diperkirakan amuba itu resisten terhadap dosis besar logam berat. Mereka yang hidup di kegelapan , suhu rendah dan tekanan tinggi di laut dalam.
" Identifikasi sel raksasa pada lingkungan laut terdalam di bumi ini membuka adanya habitat baru untuk studi keanekaragaman hayati, potensi bioteknologi dan adaptasi pada lingkungan ekstrem, " ucap Doug Bartlett, ahli mikrobiologi laut pada Universitas California di San Diego, yang ikut dalam ekspedisi. Temuan itu diyakini merupakan setitik dari banyaknya spesies lain di ekosistem laut terdalam.
Sumber : Livescience/ICH.
0 komentar