Anda tentu pernah dan sering digigit nyamuk nakal bukan? Tatkala senja tiba dan matahari mulai beranjak ke peraduan, nyamuk akan datang pada Anda lalu menggigit. Gigitan nyamuk nakal boleh jadi akan meninggalkan jejak berupa rasa gatal pada kulit. Kalau sudah begitu krem anti nyamuk dioleskan pada kulit. Terkadang cairan pembasmi nyamuk akan disemprotkan ke segala ruangan rumah. Tujuannya agar rumah tidak dimasuki nyamuk.
Nyamuk boleh nakal dan menggigit kulit manusia karena gas karbon dioksida ( CO 2 ) yang diembuskan napas dan bau badan merupakan petunjuk nyamuk betina untuk memburu manusia. Karena itu nyamuk betina sebagai inang penyebaran penyakit malaria, demam berdarah atau demam kuning sangat ditakuti manusia karena sudah banyak korban meninggal dunia karena gigitan nyamuk.
Peneliti pada Universitas California meneliti bagaimana Aedes Aegypti betina yang menyebarkan demam berdarah dan yellow fever, merespon CO2 dan bau tubuh manusia. Seperti diungkap di Science daily 5 Oktober 2011 menyebutkan, embusan CO2 adalah yang paling awal menarik bagi nyamuk untuk datang ke manusia.
Jumlahnya bisa satu yang datang menggigit. Akan tetapi temannya ribuan ekor jumlahnya. Jika satu nyamuk saja sudah sangat mematikan gigitannya, apalagi kalau ribuan nyamuk menggigit pada waktu bersamaan kepada orang lain.
Di Laboratoriom peneliti melepaskan nyamuk betina ke dalam saluran angin dan mengambil gambar bagian jalur penerbangan nyamuk. Hasil penelitian menyatakan, nyamuk melawan arah angin hanya saat mereka mendapati karbon dioksida.
Orientasi nyamuk pada aroma tubuh manusia bervariasi. Tergantung intensitas aromanya. " CO2 merangsang lebih cepat dan langsung, dibandingkan bau tubuh manusia, " ucap Ring Carde, profesor tamu pada bidang entomologi di Universitas California.
Sumber : Science Daily/ICH.
0 komentar