Pagi tadi saat bersama warga di lingkungan sekitar tempat tinggal tengah bersiap melaksanakan sholat idul adha di lapangan RW, mendadak cuaca berubah mendung. Sebelumnya selepas sholat subuh cuaca remang-remang mulai pudar dan digantikan dengan semburat merah di ufuk timur. Ini menandakan fajar telah tiba. Kesibukan mempersiapkan sholat ied adha pun dimulai di lapangan. Panitia sholat idul adha pun sudah mempersiapkan diri menyambut jamaah yang mulai datang ke lapangan.
Persiapan matang memang sudah 2 hari ini dilaksanakan. Ini ditandai dengan memotong rumput lapangan yang terlihat semrawut agar terlihat rapi saat digunakan untuk sholat. Pengeras suara pun sudah diset oleh remaja masjid sejak tengah malam tadi. Jamaah sholat pun mulai berdatangan sejak pukul 5.30 wib. Ada yang datang berombongan, bersama keluarga dan ada pula yang datang sendiri-diri.
Takbir pun mulai menggema di lapangan yang diikuti oleh para jemaah. Tak terasa waktu semakin mendekat ke detik-detik pelaksanaan sholat ied yang rencananya akan dimulai tepat pukul 07.00 wib. Namun apa daya alam pun mulai berubah kembali. Semburat sinar matahari yang semula cerah mendadak buram karena tertutup awan. Panitia sholat Ied pun segera naik mimbar membacakan jadwal pelaksanaan sholat ied yang 25 menit lagi akan dimulai.
Apa daya mendadak di tengah pembacaan sambutan panitia hari qurban, gerimis rinai pun mendadak tumpah dari langit dalam ukuran kecil. Sekali pun semburat sinar matahari masih nampak di langit timur Tangerang, gerimis tetap turun. Tentu saja saya yakin semua jemaah pasti berdoa memohon kepada Tuhan agar untuk sementara waktu rahmat- Nya ditunda sampai pelaksanaan sholat selesai.
Ingat akan pengalaman dari Reiki Master Prof. Dr. Sutan Sahdeini dalam bukunya Hidup Sehat dengan Reiki dan Energi Non Reiki halaman 497, yang membagikan testimoninya seputar menunda hujan dengan metode Reiki, maka sehat dengan kundalini reiki pun kembali mempraktekkannya tadi pagi. Dengan terlebih dulu bermohon kepada Tuhan YME agar memperkenankan doa yang dipanjatkan, sambil duduk di atas hamparan sajadah, saya pun mulai membuat bola energi CKR di tengah gerimis yang masih turun.
Bola energi dibuat dengan menggerakkan tangan kanan. Lalu pagari tempat menggambar simbol CKR tadi dengan kedua telapak tangan saling berhadapan. Tunggu sebentar maka perlahan-lahan bola energi simbol CKR mulai terbentuk dengan warna putih cerah padat yang diniatkan untuk menukar warna awan gelap menjadi cerah.
Bola energi pun terbentuk dalam waktu singkat dengan kepadatan yang cukup untuk syarat materialisasi reiki. Dengan affirmasi yang dirancang singkat, padat dan langsung ke masalah yang intinya, bermohon kepada Tuhan YME agar pelaksanaan sholat iedul adha tidak terganggu lantas bubar karena hujan turun, maka affirmasi pun diucapkan, "Ya...Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada semua hamba-Nya yang saat ini tengah bersiap sholat Iedul Adha, mohon dengan kebesaran dan kekuasaan - Mu berkenan mengubah cuaca mendung kembali cuaca cerah."
Melalui bola energi reiki simbol CKR yang padat diperkuat hingga tak terhingga kali lipat, maka saya salurkan energinya langsung ke langit di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Bola energi reiki yang padat berangsur-angsur mencair seiring pelepasan bola energi CKR ke langit Tangerang. Energi reiki yang saya salurkan pun semakin deras di tengah suara panitia yang belum juga selesai membacakan sambutan.
Alhamdulilah berkat doa para jemaah tentunya dan pembuatan bola energi reiki, Tuhan YME berkenan mengabulkan permohonan semua jamaah. Awan mendung pun berangsur bergeser dan semburat sinar matahari kembali muncul menyinari lapangan tempat sholat ied adha akan dimulai. Akhirnya tepat jam 7.00 pagi sholat ied adha pun dimulai. Gerimis sudah berhenti dan langit pun kembali cerah hingga pelaksanaan sholat yang diikuti kutbah Idul Adha selesai.
Praktisi Reiki apa pun tradisinya dimungkinkan dapat mempraktekkan materialisasi reiki, asalkan dengan tujuan positif untuk kebaikan sesama. Anda dapat merancang affirmasi yang ditujukan untuk mengarahkan, agar energi reiki bekerja maksimal melalui bola energi simbol CKR. Jika tidak familiar dengan simbol reiki, bisa menggunakan rancangan affirmasi sebagaimana tradisi Reiki Kundalini. Anda pun bisa menyalurkan energi non reiki untuk tujuan itu asalkan sudah mendapatkan attunement atas jenis energi yang diinginkan.
Yang tadi pagi sehat dengan kundalini reiki praktekkan adalah gabungan penggambaran simbol energi reiki CKR dan pembuatan program energi lewat affirmasi. Jika menggambar simbol CKR, perhatikan kepadatan bola energi apa sudah terbentuk di antara kedua telapak tangan Anda. Jika sudah yakin bola energi sudah terbentuk padat, berikan pengarahan affirmasi yang sudah dirancang sebelumnya untuk tujuan apa bola energi CKR ini hendak digunakan.
Tetap rileks, pasrah, yakin dengan niat dan doa yang telah dipanjatkan, lempar atau dorong pelang-pelan bola energi yang telah padat untuk melayang memayungi langit di atas lapangan tempat sholat idul adha diadakan. Biarkan bola energi melayang menjauh dan lepas ke chakrawala bebas.
Saya yakin banyak rekan praktisi reiki tradisi lain pun mampu membuktikan materialisasi reiki untuk tujuan positif. Kalau sudah berhasil haruslah selalu diingat bahwa ini adalah karya Tuhan YME melalui Rahmat dan Berkat - Nya melalui doa yang kita panjatkan. Amin......
0 komentar