Serangga
bisa menjadi sumber pangan alternatif di Indonesia. Kelompok hewan ini
memiliki kandungan protein tinggi serta mudah ditemukan di berbagai
wilayah Tanah Air.
Guru
Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor Ahmad
Sulaeman mengatakan, berbagai jenis serangga merupakan sumber protein
hewani yang tinggi. Ia mencontohkan, 100 gram belalang goreng mampu
memenuhi sekitar 25 persen kebutuhan protein pria dan 30 persen
kebutuhan protein perempuan.
Konsumsi serangga, terutama belalang dan ulat telah
menjadi kebiasaan di beberapa wilayah di Indonesia. Sebagai contoh,
belalang dikonsumsi di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, sedangkan masyarakat
Papua mengonsumsi ulat sagu. " Kurangnya informasi tentang kandungan
gizi serangga menjadikan masyarakat tidak paham manfaatnya. Seharusnya,
pemerintah memberi pengetahuan sehingga masyarakat tidak bergantung pada
konsumsi daging sapi dan ayam sebagai sumber protein hewani, " ujarnya.
Dokter
ahli gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Samuel Oetoro,
menyatakan, dalam mengonsumsi serangga, harus diperhatikan kebersihan
dan tingkat kematangan olahan. Hal ini untuk menghilangkan efek
pestisida yang mencemari lingkungan serangga. Tahun 2013, Organisasi
Pangan dan Pertanian PBB ( FAO ) mengeluarkan laporan bahwa konsumsi
serangga bisa atasi kelaparan, mengurangi pemanasan global, dan
meningkatkan ketahanan pangan.
Sumber : Kompas 10 April 14 / Kesehatan / A07
0 komentar