Tradisi
mudik pulang kampung saat Lebaran sudah jadi tradisi masyarakat
Indonesia saat akhir bulan puasa hampir usai. Pulang kampung tentu
membawa kebahagiaan tersendiri bagi pelaku mudik, sekalipun jalan penuh
liku harus ditempuh hingga sampai di kampung halaman dengan selamat.
Intinya, pulang kampung kumpul dengan keluarga besar di tanah kelahiran
akan jadi kenangan indah sebelum hayat berakhir di muka bumi ini.
Karena
ada rasa kebahagiaan tersendiri saat merayakan lebaran dengan fokus
utama mudik lebaran, masyarakat China daratan juga melakukan tradisi
mudik ke kampung halaman saat jelang perayaan Imlek. Mereka merayakan
pergantian tahun baru yang oleh masyarakat China disebut dengan Perayaan
Musim Semi. Orangtua China tentu bahagia jika anaknya yang merantau ke
kota bisa pulang kampung merayakan Imlek bersama sekalipun dirayakan
dalam suasana sederhana.
Saking
senangnya sambut Imlek tahun ini, seorang ibu dari daratan China
memasang iklan satu halaman penuh pada halaman depan surat kabar
Chinese Melbourne Daily ( 10/1 ).Tujuan memasang iklan ini agar
anaknya, Jia Ju Peng yang sudah 5 tahun bekerja di Australia mau pulang
ke China, untuk merayakan Imlek bersama-sama di kampung halaman. Peng
sering mengabaikan permintaan orangtuanya pulang ke China yang
memaksanya menikah dengan gadis China.
Iklan surat kabar berbahasa China yang terbit di Victoria, Australia ini berbunyi "
Peng ibu berulang kali meneleponmu dan kamu tidak menjawab. Semoga kamu
bisa membaca surat ini. Ayahmu dan ibu tidak akan memaksamu untuk
menikah. Pulanglah untuk merayakan Festival Musim Semi bersama kami.
Penuh cinta, Ibumu."
Karena
tidak ada respon setiap kali ibu Peng memasang iklan, maka kali ini ibu
Peng menyuruh kenalannya untuk memasang iklan serupa agar Peng
membacanya dan bisa pulang kampung ke China, merayakan Imlek tahun ini. "
Bertemu keluarga saat Imlek jadi momen penting setiap keluarga China
dan urusan menikah tidak bisa dipaksakan, " ujar lelaki kenalan Ibu Peng
yang disuruh memasang iklan pada laman news.21.com
UPI / WAS.
0 komentar