Banyak
cara mengatasi berbagai penyakit dalam tubuh agar mendapatkan
kesembuhan. Dari yang ringan hingga berat tentu ada obat penangkalnya,
jika pasien sabar dalam mengupayakan penyembuhan penyakitnya. Orang kuno
di jamannya dulu banyak menggunakan unsur alam dalam pengobatan,
misalnya daun, kulit, dan akar pohon yang tumbuh dalam hutan, juga
binatang penghisap darah untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
Salah
satu binatang penghisap darah adalah lintah yang gemar menempel kulit
manusia atau binatang. Saat lintah menempel pada tubuh, perlahan tubuh
lintah membesar yang menandakan, darah orang yang ditempeli berpindah
masuk tubuh lintah. Jika darah yang diisap kotor alias mengandung bibit
penyakit, ini menjadi keuntungan bagi pasien bahwa racun yang ada dalam
darah ikut terhisap lintah.
Karena pentingnya darah bersih dari unsur racun dalam peredaran pembuluh darah, maka seorang dokter Ayurveda Vyasadewa Mahanta di
Kampus SGVP di pinggiran Ahmedabad, India mulai buka praktek, Sabtu (
28/12/2013 ). Seorang pasien yang ditangani mendapat terapi lintah alias
Jaluka Avacharan. Terapi lintah yang dipraktikkan sejak 800 tahun SM
digunakan lagi dalam kedokteran modern saat ini.
Terapi
lintah bertujuan untuk menstimulasi sirkulasi pada pencangkokan kulit
dan operasi rekonstruksi. Terapi itu juga dimanfaatkan pada kondisi
gangguan pembuluh darah, kram, otot, dan osteoarthritis.
Memang menggelikan jika melihat lintah menempel kulit tubuh, akan
tetapi demi sembuhnya penyakit, sebaiknya diabaikan saja rasa geli itu
dan nikmati saja bagaimana darah kotor dihisap lintah.
Itung-itung
Anda mendonorkan darah kotor kepada lintah. Kalau darah kotor Anda
sudah dihisap lintah, sudah kah Anda mencoba mendonorkah darah bersih untuk membantu sesama saudara yang memerlukan transfusi darah? Donor darah menjadikan pelakunya tetap sehat lho.
AFP.
0 komentar