Dua
belas tahun silam saat saya pertama kali belajar reiki dan baru saja
selesai menerima attunement reiki level dasar 1, Reiki Master yang
memberikan attunement langsung memperagakan praktek dasar reiki, yaitu
belajar Self Healing. Tujuannya apa lagi kalau bukan untuk menyehatkan
diri sendiri atas keluhan penyakit, juga belajar disiplin dalam praktek
reiki. Sebab tidak mudah praktisi reiki mau terus menerus praktek
menyalurkan reiki, jika sedang ada masalah pribadi dalam dirinya.
Selain
menganjurkan praktek reiki tahap awal, juga mengajarkan bagaimana
melakukan terapi reiki kepada pasien. Bermula dengan pasien berhadapan,
lalu ditingkatkan ke pasien yang tidak ada di hadapannya, alias
kedudukan pasien tinggal di tempat jauh. Dalam praktek reiki jarak jauh,
reiki pasti akan sampai ke pasien, asalkan syarat penyaluran dan si
penerima reiki mematuhi aturan mainnya.
Aturan
main yang disepakati lebih dulu, misalnya praktisi reiki bersedia
menyalurkan reiki dengan perjanjian waktu kapan reiki akan dikirimkan.
Juga kesediaan pasien menerima reiki dengan ikhlas, tenang, tidak punya
prasangka buruk, bahwa reiki akan mencelakakan dirinya di jam yang telah
disepakati keduanya. Lalu, kesediaan pasien memberikan alamat
lengkapnya dimana energi reiki akan dikirimkan ke pasien.
Jika
pelaksanaan pengiriman reiki telah tiba saatnya untuk disalurkan,
pasien dikondisikan duduk tenang, rileks dengan mata terpejam. Pasien
bisa duduk di kursi tanpa sandaran atau duduk bersila di lantai dengan
dilandasi alas, misalnya karpet, koran, tikar, atau papan triplek.
Tujuannya, agar pantat tidak kedinginan saat menerima reiki yang akan
membuat dirinya resah, sehingga mengganggu jalannya penerimaan reiki.
Demikian
halnya dengan praktisi reiki yang menyalurkan reiki, dia bisa
menggunakan simbol reiki HZZSN sebagai jembatan penghubung energi untuk
sampai ke pasien. Atau, praktisi reiki cukup menggunakan affirmasi
sebelum reiki disalurkan ke pasien alias memvisualkan kedudukan pasien
saat menerima reiki. Lewat kekuatan visualisasi dalam diri praktisi,
energi reiki akan mengikuti pikiran praktisi untuk sampai ke pasien saat
itu juga, dimundurkan, dan atau dimajukan waktu penerimaannya.
Belajar
menyalurkan reiki pada pasien, menjadikan praktisinya percaya diri
dalam menerapi pasien. Memang di tahap awal ada rasa kikuk, apa benar
energi reiki sampai ke pasien dan mampu menyembuhkan penyakitnya. Sebab
untuk menyembuhkan penyakit pasien, jujur saja tidak sekali atau dua
kali penyaluran reiki berhasil, malah terkadang diulang-ulang
penyalurannya. Hanya rasa bosan saja yang jadi penghalang untuk
sembuhnya penyakit, baik diri sendiri atau milik pasien.
0 komentar