Mendonorkan darah adalah perbuatan mulia di negeri tercinta Indonesia. Bahkan di negara lain pun mengakui hal sama bahwa mendonorkan darah adalah peduli terhadap kemanusiaan untuk orang yang memerlukan darah di saat sedang menjalani operasi di rumah sakit. Pendek kata donor darah sudah menjadi kegiatan rutin saya....sehat dengan reiki kundalini setiap tiga bulan sekali, saya harus mencari PMI untuk mengambil darah saya ini.
Ya... lembaga pencari donor darah yang saya maksud adalah PMI yang rutin datang ke kantor, mal, perumahan dan rumah sakit buat mengambil darah dari para pendonor. Memang dengan rajin mendonorkan darah minimal setiap 3 bulan sekali dijamin kesehatan tubuh akan prima. Mengingat regenerasi sel darah merah baru akan berjalan tiga bulan menggantikan sel darah lama, maka jika sudah 3 bulan darah belum didonorkan lagi, badan akan terasa gimana gitu...ya terasa tidak nyaman saja.
Pokoknya aksi mulia donor darah di tanah air Indonesia sekarang ini sudah digalakkan juga ke sekolahan atau perguruan tinggi. Tentu saja bagi siswa dan mahasiswa sehat dan memenuhi syarat untuk jadi donor darah, tidak ada alasan untuk menolak jadi donor darah. Saya sendiri selama ini nyaman-nyaman saja sehabis rutin mendonorkan darah.
Lain Indonesia lain pula Amerika bicara soal donor. Kalau di Indonesia aksi mulia donor darah disambut gembira, di Amerika Serikat seorang pendonor darah...eh bukan...pendonor sperma malah akan dikenai kurungan satu tahun penjara dan denda 100.000 dollar AS sekitar Rp. 906 juta, jika dia nekat ingin mendonorkan spermanya lagi. Adalah Trent Arsenault ( 36 ) pria sehat asal Fremont, California masih bujangan, pendonor sperma sejak 2006 ditegur oleh Badan Makanan dan Obat AS ( FDA ).
Kenapa Trent Arsenault kena teguran dari FDA? Karena saking rajinnya dia mendonorkan spermanya, maka kesempatan itu bakal tertutup untuk dia. Pasalnya dari sperma Arsenault yang telah dia donorkan, sudah menghasilkan 14 anak. Pria santun masih membujang dengan keyakinan religius kuat ini biasa memasang iklan di internet jika ingin mendonorkan spermanya.
Dia memberikan spermanya cuma-cuma kepada siapa saja yang memerlukan. Tetapi upaya mendonorkan sperma ini dianggap sebagai ancaman publik oleh Badan Makanan dan Obat AS atau disingkat FDA. Pihak FDA bersikeras bahwa tindakan Trent Arsenault mulai sekarang ini harus dihentikan untuk tidak lagi mendonorkan spermanya kepada orang lain.
Tentu saja Trent Arsenault berang mendengar keputusan ini. Dia bersikeras bahwa memberikan sperma kepada orang lain adalah aksi nyata dalam memberikan kasih kepada sesama manusia. Seperti halnya mendonorkan darah, maka mendonorkan sperma juga perbuatan mulia dan tidak perlu dilarang, kilah Trent Arsenault ketika dirinya akan diancam hukuman kurungan penjara 1 tahun, jika tetap ngotot mendonorkan spermanya lagi.
Akhirnya dirinya dan FDA berseteru tentang topik yang pertama kali terjadi. " Jika saya dilarang mendonorkan sperma lagi, berarti ada banyak pasangan yang tidak memiliki anak, " katanya kepada Reuters di Oakland beberapa hari lalu. Apakah pemerintah USA perlu sampai mengatur arusan kamar tidur setiap warganya? gugatnya gemas dengan guratan wajah kecewa.
0 komentar