ON LINE

Followers

PROSESING FILM, EDITING DAN MIXING FILM 16 MM.

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Minggu, 05 Februari 2012

Ketika shooting film usai tiba giliran Laboratorium Film memproses seluruh exposed film yang diperoleh saat mengambil gambar di lapangan. Exposed film diserahkan Asisten Juru Kamera kepada petugas Laboratoriom Film. Setiap reel film yang ada dalam kaleng, selalu disertai catatan mengenai pemakaian asa film, day or night saat pengambilan gambar di lokasi shooting. Juga catatan ringkas isi adegan film yang telah di shot.



Semua catatan itu diperlukan petugas laboratorium film untuk menentukan final prosesing film ketika film sudah selesai diedit. Catatan itu juga diperlukan untuk membuat master print, lengkap dengan titel film, efek transisi gambar dan pencahayaan, juga jalur suara apakah memakai magnetic stripe atau optic pada sisi film. Bila memakai film reversal Kodak atau Fuji, gambar langsung dapat dilihat begitu selesai prosesing di laboratoriom film sehingga bisa langsung di edit gambarnya.



PROSESING FILM.

Kini saatnya semua reel film hasil shooting diproses seluruhnya di Laboratoriom Film. Semua gambar hasil shooting masih belum dikoreksi warnanya. Sementara pita suara dalam waktu bersamaan di transfer ke format 16 mm dari ukuran 1/4 inch oleh petugas Juru Suara. Pada umumnya materi film adalah negative karena khusus diperuntukkan features, dokumenter, musik dan sebagainya. Sedangkan jika diperuntukkan news, maka materi film adalah reversal colour karena selesai shooting langsung diproses film nya dan gambar bisa dilihat saat itu juga.



Biasanya shooting film memakai materi film negative Kodak dan Fuji. Prosesing film di Laboratoriom Film melalui tahapan sebagai berikut ini:



1. Film hasil shooting lalu diproses ke negative lebih dulu (seperti klise pada foto).
2. Selesai proses negative film lalu dicetak menjadi positif sebagai bahan editing film. Film positif ini disebut work print atau rush copy one colour karena dengan film inilah editor memotong dan menyambung film. Film ini boleh dicoret, dipotong lalu disambung kembali. Sementara master negative film tetap utuh dan akan dipotong-potong ketika proses editing selesai oleh petugas laboratoriom film.



Apabila editor memerlukan print ulang maka master negative inilah yang dicetak ulang dalam bentuk film positif. Disebut positif karena film ini belum dikoreksi pewarnaan juga pencahayaan oleh petugas laboratorium film. Jadi masih satu warna ( one colour ) karena hanya dipakai untuk bahan editing film saja.

MENYUNTING FILM ( EDITING FILM ).



Setelah proses negative selesai dan film dicetak positif maka tugas selanjutnya adalah menyunting. Menyunting adalah memilih gambar yang OK dan Not OK lebih dulu. Dengan menyamakan gambar dan suara di mesin editing steen back 16 mm, maka proses editing berlangsung. Setiap potongan gambar dan suara yang sudah sinkron lalu dikasih tanda "mark in" sebagai tanda awal sebuah shot dan "mark out" sebagai tanda akhir shot.


Counter mencakup jam, menit, detik dan frame yang bekerja pada mesin editing film steanback dengan speed 25 frame per detik. Foto images.


Agar file gambar yang sudah sinkron ini nanti mempermudah kerja Editor Film dalam menyambung gambar dan suara, maka perlu diberi nama file misalnya Close Up Ani, Scene 6 hasil edit sementara, LS Candi Prambanan dan sebagainya. Terserah penamaan file ini ditulis yang penting file gambar dan suara ini mudah diingat Editor. Kalau Anda sudah familiar dengan menulis blog, saat men-save gambar photo di komputer, akan ada lembar yang terisi kolom kosong tempat mengetik nama file, lalu klik save. Begitulah analogi penulisan nama shot di editing film sama juga dengan memberi nama file yang disave di komputer.



Adakalanya ketika editing gambar dan suara, urutan adegan yang disunting tidak urut alias ngacak. Bisa scene ( adegan 40 ) diedit lebih dahulu lalu mengedit adegan 25, adegan 01 balik lagi ke adegan 35 dan seterusnya. Yang penting setiap scene yang sudah diedit diberi nama file yang jelas berikut deskripsi tulisan misalnya SQ (sequence 37 OK).


Detail dari mesin editing film 16 dan 35 mm dimana jalur film dan suara terpisah reel nya. Sinkronisasi gambar dan suara dikerjakan di mesin editing ini. Foto Images.


Apabila editing gambar sudah selesai keseluruhan maka diedit pula narasi, musik, efek suara seperti bunyi kicau burung, desiran angin, gemericik air sungai juga dubing narasi ( mengisi narasi audio ). Penempatan titel film berikut nama pemain dan kerabat kerja juga dilakukan di editing film. Capek juga ya? Tentu saja. Bisa juga pada saat editing, yang diedit gambar saja, baru nanti dipasang musik dan narasi atau diberi effek suara agar film terkesan dramatis.



Suara film berupa efek suara semisal bunyi petir menggelegar, ombak di laut, kicauan burung di hutan, hujan turun dan deritan rem mobil yang direm mendadak bisa ditempatkan di jalur efek sebagai trak 3. Trak 1 berisi original suara pemain, sementara trak 2 berisi musik. Kalau diperlukan trak 4 bisa dibuat sebagai trak cadangan yang berisi narasi film ini yang suaranya direkam lebih dulu pada saat proses editing film sedang berlangsung.



Bicara sound track di editing film, analoginya kalau di editing komputer, track audio dan gambar adalah time line yang membujur dari kiri ke kanan dan bisa ditarik panjang sampai mentok. Time line inilah tempat kita memasang gambar dan suara yang diambil dari file gambar ( karena suara sudah menyatu otomatis di gambar ). Cara menempatkannya adalah dengan drag and drop tepat di garis time line editing komputer.



Apabila proses merakit film beserta semua unsur suara yang menyertai film ini selesai dilakukan, maka pekerjaan berikutnya adalah mixing gambar dengan suara di ruang mixing audio. Di ruang mixing ini ada proyektor film 16 mm berikut seperangkat mixing audio film. Original sound hasil editing di-mixing dengan effek suara, narasi, musik dan narasi ( komentar ).


Hasil akhir negative cutter sebagai master film lengkap dengan titel dan kerabat kerja. Dari master negative inilah copy film dicetak untuk didistribusikan ke gedung bioskop atau media televisi.


Selesai mixing audio maka hasil akhir audio ini disebut final mixing yang berisi gabungan suara baik narasi, musik, dialog atau efek suara yang sudah menyatu dalam 1 pita ukuran 16 mm. Final mixing 16 mm ini lalu ditransfer kembali ke format 1/4 inchi. Setelah mixing audio selesai maka film dan pita 1/4 inchi final mixing lalu dibawa kembali ke laboratorium film untuk menjalani proses akhir yaitu memotong master negative film, sekaligus mentransfer final sound 1/4 inc ke jalur suara optic. Sedangkan master final mixing sound 16 mm disimpan di ruangan dokumentasi suara film.



Proses memotong negative film ini memang dilakukan manual oleh petugas negative cutter. Petugas mencocokkan satu persatu gambar negative film dengan film positif yang telah diedit. Berdasarkan edge number di film positif inilah film negative dipotong dan disambung persis urutan gambar yang terdapat di film positive. Begitu seluruh negative cutting selesai dikerjakan maka tiba saatnya pita suara 1/4 inchi final mixing dicetak dalam ukuran 16 mm dan disatukan dengan gambar dalam satu jalur suara baik optik maupun magnetic sound.



Hasil penyatuan gambar dan suara baik optik ataupun magnetic dalam satu film negative, disebut release print lengkap dengan titel film, nama pemain serta kerabat kerja pendukung produksi. Release print ini bisa disebut induk ( master negative atau release copy ). Dari induk inilah film dicetak berulang-ulang untuk didistribusikan ke berbagai pemesan. Anda tertarik membeli 1 copy film ini? Silakan hubungi laboratorium film lebih dahulu.

0 komentar

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.