Kudzu sejenis tanaman merambat, telah berkembang dengan sangat cepat di wilayah selatan Amerika. Tanaman yang bisa menyerbu sebuah wilayah dengan sangat cepat itu berasal dari China dan dibawa pertama kali ke Amerika Serikat oleh peserta pameran dari Jepang dalam Philadelphia Centennial Exhibition di tahun 1876.
Selama masa depresi, Departemen Pertanian AS ( USDA ) mendorong para petani menanam kudzu sebagai cara untuk mengurangi penggerusan tanah. Namun para petani kemudian menyadari bahwa kudzu langsung menghantam dan mematikan tanaman lainnya. Kudzu tumbuh cepat dengan daun-daunnya yang hijau lebar ukurannya.
Tanaman merambat ini menurut Situs GeoWeek, dapat tumbuh dalam berbagai jenis tanah dan mampu merambat dan memanjat bidang apa pun. Maka pepohonan, jalan, pagar, tanda-tanda lalu lintas di pinggir jalan, tiang-tiang listrik dan rongsokan mobil bekas yang terbengkelai menjadi media merambat tumbuhan Kudzu. Karena merusak pemandangan indah suatu kota, maka tahun 1953 USDA menetapkan kudzu sebagai hama gulma.
Namun tindakan pemusnahan tumbuhan ini sudah terlambat. Begitu luasnya rambatan tanaman Kudzu di seantero daerah, membuat invasi kudzu sudah sulit dihentikan pertumbuhannya. Saat itu para pengusaha berupaya untuk memanfaatkan kudzu sebagai produk komersial. Mulai dari keranjang, kartu, atau pun poster yang dibuat dari kertas berbahan baku kudzu, jeli dan sabun sampai makanan binatang, memanfaatkan kudzu yang ternyata mendatangkan nilai tambah bagi pengusaha.
Penelitian pun dilakukan Harvard Medical School mengenai pemanfaatan kudzu untuk penanganan kecanduan alkohol. Kudzu tumbuh setinggi 30 sentimeter per hari dan dapat tumbuh sampai tingginya mencapai lebih dari 18 meter setiap musim.
Tanaman merambat ini menutupi lahan seluas 2,8 juta hektar di wilayah selatan. Tanaman ini resistan terhadap segala bentuk herbisida bahkan malah membuat kudzu tumbuh lebih banyak lagi. Dibutuhkan waktu 10 tahun untuk mematikan satu tanaman kudzu dengan menggunakan herbisida.
Sumber : GeoWeek.
0 komentar