Ada lima jenis psoriasis yang menyerang kulit manusia.
PLAQUE atau psoriasis vulgaris merupakan kasus terbanyak ( 80% ). Kulit tampak bersisik berwarna kemerahan yang diselimuti sisik putih keperakan. Biasa mengenai siku, kulit kepala, dada dan pinggang. Kulit yang diserang akan tampak kasar, gatal seperti terbakar, berdarah, pecah-pecah dan bisa terasa sangat nyeri. Kondisi ini membuat pasien sulit tidur dan mengalami ketidaknyamanan.
GUTTATE kasusnya sekitar 10 persen dari keseluruhan kejadian psoriasis. Berupa bercak merah kecil di kulit lengan, kaki dan batang tubuh. Kebanyakan dialami anak dan dewasa muda yang pernah terinfeksi steptococcal. Kondisi ini terkadang menghilang tanpa pengobatan, tapi bisa muncul lagi beberapa tahun kemudian. Kondisi ini juga bisa menjadi cukup parah sehingga perlu perawatan intensif.
PUSTULAR terutama terjadi pada orang dewasa, dan kasusnya hanya 5 persen. Psoriasis jenis plaque bisa berkembang menjadi postular. Ditandai munculnya lesi kemerahan berisi nanah di kulit, terasa sakit atau nyeri. Jika mengering akan tampak berkasnya seperti sisik. Bisa dipicu oleh infeksi, pajanan sinar matahari, atau efek samping asupan lithium dan kortison.
INVERSE ditandai dengan adanya lesi kemerahan dan halus pada lipatan kulit, serta terasa nyeri. Psoriasis jenis ini termasuk jarang.
ERYTHRODERMIC dengan tanda area yang terkena tampak kemerahan dan menyebar, terasa sangat gatal dan nyeri. Jenis ini juga jarang ditemui.
Untuk mengatasi psoriasis maka dilakukan proses detoksifikasi dengan hanya mengonsumsi jus buah segar setidaknya selama tiga hari. Menurut ahli nutrisi di Amerika Serikat dapat membantu untuk memperbaiki kondisi pasien psoriasis. Jus dibuat dari wortel, bit, timun, anggur. Hindari jeruk atau buah lain dari keluarga sitrus.
Setelah detoksifikasi dengan jus dianjurkan mengonsumsi biji-bijian terutama biji wijen, biji labu, biji bunga matahari juga padi-padian , kacang-kacangan seta sayuran dan buah organik. Lesitin juga terbukti efektif dalam penanganan psoriasis.
Memang mengatur makanan tidak mengobati psoriasis, tetapi setidaknya dapat meringankan kondisi kulitnya atau mengurangi efek dari psoriasis. " Saya selalu mewanti-wanti para pasien untuk mengenali makanan apa saja yang dapat memperburuk kondisi kulit mereka, dan saya anjurkan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi makanan tersebut dan mencermati apakah sudah ada perbaikan, " ujar Dr. Bruce E. Strober, PhD, wakil direktur Psoriasis and Psoriatic.
Adapun kiat untuk meminimalisasi efek psoriasis antara lain;
Banyak mengonsumsi air minum sekitar 2-3 liter per hari. Konsumsi beragam makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin dan mineral agar tubuh tetap berfungsi secara normal.
Memperbanyak konsumsi sayuran hijau dan aneka buah-buahan sehingga mendapat asupan berbagai vitamin, mineral, serat termasuk antioksidan untuk menguragi efek psoriasis. Makan secara teratur dengan porsi kecil saja sehingga tubuh selalu berenergi.
Pilih diet rendah kalori, jaga berat badan ideal. Hal ini akan membuat kondisi fisik dan emosional lebih baik sehingga mengurangi efek penyakit. Batasi konsumsi gula dan garam. Batasi asupan lemak dan kolesterol. Lemak tetap diperlukan untuk menguatkan jaringan tubuh.
Pilih daging tanpa lemak, ikan, produk susu rendah lemak, minyak nabati seperti minyak kedelai, minyak zaitun dan canola. Coba hindari rokok dan alkohol. Konsumsi suplemen jika perlu.
Sumber : Kiat Sehat Edisi 589 Oktober - Nopember 2010/E. Saptorini. Gambar : Web Sinshe Gunawa ahli wasir.
0 komentar