Tidak lama setelah manusia pertama kali menginjakkan kaki di Amerika Utara, gajah purba berbulu ( mamut ) pun punah. Banyak peneliti yang beranggapan bahwa perburuan besar-besaran yang dilakukan manusia terhadap mamut membuat binatang ini punah. Meskipun demikian beberapa tahun belakangan ini bukti-bukti yang dikumpulkan dari fosil mamut menunjukkan bahwa pandemi tuberkulosis yang menjadi faktor tambahan punahnya binatang ini.
Saat ini penelitaian terbaru sebagaimana dirilis situs GeoWeek tentang iklim dan vegetasi pada zaman ketika mamut hidup di bumi saat zaman es sekitar 21.000 tahun lalu, memunculkan dugaan penyebab lain punahnya mamut yaitu perubahan iklim global. Berkurangnya secara besar-besaran hamparan rumput yang merupakan tumpuan makanan binatang ini dan semakin menyebarnya hutan bisa jadi menjadi penyebabnya.
Hilangnya sumber makanan primer merupakan kendala utama bukan saja bagi mamut yang bermigrasi, tapi juga bagi beruang gua, harimau gua, rusa raksasa serta badak berbulu. Pasca pemanasan global mengubah kandungan uap air dan CO2 di atmosfer. Di satu sisi kondisi ini membuat semakin banyaknya hutan di bumi, namun di sisi lain wilayah berumput secara drastis berkurang banyak.
Toh kondisi yang menyengsarakan mamut berbulu dan sejumlah binatang raksasa lainnya sebaliknya menjadi anugerah bagi hewan mamalia yang lebih kecil, seperti kijang, rusa besar, rusa Amerika Utara, rusa kutub, beruang coklat dan lembu kesturi.
Sumber : GeoWeek/Kompas.
0 komentar