Ibu rumah tangga Indonesia yang biasa bergelut dengan masakan di dapur tentu sudah mengenal tanaman rempah kunyit. Selain untuk bahan ramuan masakan, kunyit juga mengandung zat yang dapat mengatasi berbagai penyakit. Salah satu penyakit bersumber pada penyempitan pembuluh darah menyebabkan stroke, ternyata menurut penelitian di Amerika Serikat dapat dipulihkan dengan tanaman rempah kunyit
Tanaman rempah kunyit sebagai hasil kekayaan alam Indonesia telah diteliti Cedars Sinai Medical Center di Los Angeles, AS. Hasil penelitian menyebutkan obat ramuan yang mengancung kunyit memungkinkan memulihkan kondisi tubuh seorang pasien yang rusak karena stroke. Sebelum uji klinis dilakukan pada manusia, sample penelitian menggunakan kelinci sebagai objek penelitian, ternyata memberikan hasil memuaskan. Obat tersebut bekerja pada sel-sel otak dan mengurangi masalah pada gerak dan otot.
Menurut pihak Asosiasi Stroke hasil tersebut merupakan hasil signifikan yang pertama kali dicapai yang mengindikasikan bahwa komposisi obat tersebut bisa membantu pasien stroke. Kunyit sendiri antara lain digunakan sebagai obat tradisional selain oleh Indonesia juga suku Ayurvedic di India. Studi laboratoriom menunjukkan, zat curcurmin memiliki berbagai manfaat.
Namun curcurmin tidak bisa lolos dari penghalang darah ke otak ( blood brain barrier ) yang melindungi otak dari molekul-molekul beracun. Tim peneliti dari AS tersebut melaporkan penemuan itu pada sebuah konferensi tentang stroke. Mereka memodifikasi curcurmin menjadi versi CNB - 001 yang bisa menembus penghalang sumbatan tadi.
Dari percobaan pada kelinci ditemukan, obat ini efektif hingga tiga jam setelah stroke terjadi pada manusia. Hal ini sama dengan batas waktu efektif dalam pengobatan stroke yang sekarang berlaku. Menurut ensiklopeida tanaman rempah Kunyit atau Curcuma longa Linn atau Curcuma domestica Val. Familia : Zingiberaceae Kunyit (Curcuma domestic) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat. Habitat asli tanaman ini meliputi wilayah Asia khususnya Asia Tenggara.
Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
Sumber : Kompas/Kilas Iptek/BBC.
0 komentar