Pemerintah Amerika Serikat mencopot seorang diplomat seniornya karena telah membuat pernyataan kontroversial yang menyulut kemarahan masyarakat Jepang, Kamis 10/03/2011. Diplomat Kevin Maher menyebut masyarakat Okinawa adalah para ahli manipulasi dan pemeras. Amerika Serikat (AS) akhirnya mengganti diplomat ahli Jepang di Departemen Luar Negeri AS. Penggantian tersebut dilakukan setelah komentar yang diutarakan diplomat tersebut bisa mengakibatkan hubungan kedua negara tersebut memanas.
Permintaan maaf secara pribadi disampaikan oleh asisten menteri luar negeri Amerika Serikat, Kurt Campbell kepada menteri luar negeri Jepang Takeaki Matsu Moto di Tokyo. Media massa Jepang telah mengutip pernyataan direktur hubungan luar negeri Amerika Serikat di Jepang Kevin Maher itu sebagai pernyataan yang melecehkan Jepang.
Kepada para mahasiswa Amerikat Serikat diplomat tersebut menyatakan masyarakat Okinawa adalah para ahli manipulasi dan pemeras. Maher menjadi konsul jenderal di Okinawa dari tahun 2006 hingga 2009, juga melukiskan masyarakat Okinawa terlalu lamban dalam bertindak.
Amerika Serikat (AS) mengganti diplomat ahli Jepang di Departemen Luar Negeri AS. Penggantian tersebut dilakukan setelah komentar yang diutarakan diplomat tersebut bisa mengakibatkan hubungan kedua negara tersebut memanas
Komentar yang dilontarkan diplomat senior Amerika Serikat tersebut telah mengancam persekutuanJepang - Amerika Serikat. Saat ini hubungan politik kedua negara mengalami kebekuan. Sementara itu Menlu Jepang Matsumoto mengungkapkan keprihatinan sangat mendalam atas komentar diplomat senior Amerika Serikat yang telah menghina masyarakat Jepang. Masyarakat Jepang berulang kali mendesak agar pangkalan militer Amerika Serikat di Okinawa segera ditutup.
Sebagai bagian untuk meredakan tensi diplomasi, Dubes AS untuk Jepang John Roos mengunjungi Okinawa dan meminta maaf kepada Gubernur Hirokazu Nakaima. Sang gubernur telah melayangkan surat protes kepada Konsul Jenderal AS Raymond Greene sehari sebelumnya (9/3).
Seperti dilansir AFP, pernyataan Maher tersebut muncul pada sebuah pembicaraan yang tidak diperuntukkan sebagai konsumsi publik (off the records) di Washington Desember tahun lalu. Masyarakat Jepang marah ketika media lokal memublikasikan pernyataan itu, mengutip seorang sumber yang terlibat dalam perbincangan dengan Maher.
Sumber : Reuters/Japan - Kurt Campbell Diplomat. (ach/JP)
0 komentar