Di habitat aslinya berbagai hewan memiliki kemampuan penyesuaian diri secara alami terhadap kondisi di sekitarnya. Sejumlah penelitian menguatkan hal itu mulai adaptasi hewan terhadap racun ataupun iklim. Sebut saja burung hantu yang harus mampu menghadapi perubahan iklim.
Populasi burung hantu di Finlandia menjadi salah satu kelompok hewan yang harus berubah menghadapi perubahan iklim. Kini populasi burung hantu coklat naik menjadi 50 persen dari sebelumnya 30 persen. Salah satu dugaan penyebabnya adalah hamparan putih salju yang menyelimuti daratan tak separah dulu lagi, yang membuat keberadaan burung hantu coklat kian tersamar dari pemangsa.
Perubahan iklim membuat musim salju kian menghangat. "Musim dingin kini semakin hangat sehingga burung berwarna cokelat lebih bisa bertahan," ujar Dr Karell yang sudah mengumpulkan data burung hantu dalam waktu 30 tahun terakhir. Ia menerangkan bahwa musim dingin yang hangat membuat salju berkurang, burung-burung hantu coklat bisa terhindar dari pemangsa.
Di sisi lain para peneliti mengatakan perubahan komposisi populasi burung hantu di Finlandia itu sebagai bentuk respons perubahan iklim. Kesimpulan itu didasarkan atas data penelitian jangka panjang terhadap burung hantu coklat muda selama 30 tahun terakhir.
Menurut ketua penelitian, Dr Patrik Karell dari Universitas Helsinki, seperti dikutip BBC menyatakan, seleksi yang didorong iklim membawa perubahan evolusioner pada populasi burung hantu coklat muda. Namun secara detail belum diketahui penjelasannya. Hasil penelitian menyebutkan iklim yang berubah, pada beberapa spesies dapat mengurangi jumlah dan varietas karakter yang nantinya terwariskan.
Artinya berkurangnya jenis tertentu dapat menyebabkan hilangnya jenis mereka dari daftar. Misteri evolusi hewan juga dijumpai pada ikan tomcod Atlantik di Sungai Hudson, New York, Amerika Serikat. Secara menakjubkan populasi ikan itu bertahan dari racun PCB yang mencemari sungai tersebut. Bahan berbahaya dan beracun yang memicu kanker itu tak lagi membunuh ikan-ikan tomcod Atlantik.
Para peneliti belum tahu benar penyebab semua fenomena itu. Fakta itu meruntuhkan anggapan selama ini bahwa evolusi hewan berlangsung ribuan tahun. Ikan tomcod Atlantik hanya butuh 50-an tahun untuk berevolusi.
Sumber : BBC Nature/GSA/Kompas.
0 komentar