Saat
ini Dunia infotainment selebriti Indonesia selalu diberitakan setiap
hari lewat media on-line, surat kabar, radio hingga televisi. Mulai
dari gaya pacaran yang mengundang decak kagum penggemarnya hingga
persiapan pesta pernikahan yang juga serba wah. Saat pesta pernikahan
tengah berlangsung, media televisi pun sibuk memberi ulasan, bahwa
pasangan selebriti yang tengah menempuh hidup baru ini minta didoakan
agar langgeng perkawinannya.
Tentu
saja para penggemarnya mengamini permohonan bintang idolanya ini seraya
berharap hidup rukun dalam membina rumah tangga. Ketika ditanyakan
kapan punya anak, sang bintang idola selalu menjawab, " Masih sibuk
mengembangkan karier, mumpung masih kepakai, jadi masih sibuk dengan
segala pekerjaan, " ujarnya kepada penggemarnya yang minta tanda tangan
bintang idolanya.
Sang bintang idola pun tak segan-segan
untuk menjawab pertanyaan usil ini. Namun banyak juga yang menjawab, "
No comment, " ujarnya tegas, sambil berlalu meninggalkan para
penggemarnya yang mlongo terbengong-bengong mendengar jawaban sang
artis.
Sang
bintang idola ada juga yang menjawab memelas bahwa penyebab keretakan
rumah tangganya karena sudah tidak ada ketidakcocokan. Sering cekcok
untuk hal remeh temeh, hingga rebutan hak asuh anak jika perceraian
keduanya terjadi. Namun, apa pun penyebab perceraian akan meninggalkan
bekas luka dalam bagi pelakunya.
Ya,
sang bapak, ibu ataupun anak-anak yang dilahirkannya akan sama-sama
menderita. Apapun alasannya, perceraian rumah tangga bagi siapa saja
dengan segala alasan pembenaran, hanya akan meruntuhkan masa depan
anak-anak. Perceraian tidak hanya menghancurkan hati dan pikiran tetapi
juga fisik.
Semua
orang dalam profesi apa pun jika terlibat perceraian rumah tangga,
cepat atau lambat akan menderita. Demikian prolog Fitur Klasika tentang
perceraian yang mengkaitkan dengan kesehatan pelaku perceraian. Selain
gangguan emosional akibat perceraian, beberapa gangguan fisik pun acap
menghantui pasangan yang bercerai.
Beberapa
gangguan fisik bagi pasangan yang bercerai, dimulai dari menurunnya
sistem kekebalan tubuh karena didera stress yang tentu saja berdampak
pada kesehatan. Pasangan yang bercerai sering mengalami gangguan
kekebalan tubuh sehingga berisiko mudah tertular penyakit. Mereka pun
gampang terkena sindrom metabolik.
Apa
itu sindrom metabolik? Sindrom metabolik adalah munculnya peningkatan
tekanan darah, gula darah dan lemak di sekitar perut hingga pinggang.
Menurut seorang peneliti dari Emory University Atlanta, AS bahwa orang
yang mengalami depresi memiliki kecenderungan terserang sindrom
metabolik. Perceraian, masih kata peneliti tersebut, menjadi faktor
berisiko tinggi yang menyebabkan depresi, khususnya pada perempuan.
Pelaku
perceraian juga mudah terserang insomnia. Para ahli kesehatan
menggambarkan hal itu sebagai insomnia sekunder, sebab terkait dengan
suatu peristiwa dalam bagian tertentu sebuah kehidupan, yang kali ini
tidak mengenakkan alias pahit untuk dinikmati dalam hidup ini. Jika
gangguan itu tidak ditangani dengan serius, gangguan itu akan menjadi
masalah jangka panjang.
Bila
anda mengalami insomnia bagi yang rumah tangganya masih utuh apalagi
yang sudah bercerai, ada baiknya segera konsultasi dengan dokter untuk
mendapatkan rencana pengobatan terbaik. Selain itu dampak dari
perceraian munculnya kecemasan yang mengakibatkan susah tidur, tubuh
jadi lemas dan tidak ada motivasi dalam hidup ini.
Penelitian
pun terus berlanjut dengan mendapatkan bukti, bahwa perceraian
meningkatkan resiko penyakit jantung hingga 20 persen. Kedua belah
pihak yang bercerai memiliki peningkatan risiko penyakit jantung. Jelas
ada hubungan antara stres dan kesehatan jantung khususnya pihak
perempuan.
Begitu
pentingnya menjaga kesehatan selain fisik, mental, emosional tak kalah
pentingnya menjaga kesehatan hubungan pasutri agar tetap harmonis dalam
suasana apa pun. Jika ada masalah lebih baik dipecahkan bersama sebelum
berkonsultasi pada ahlinya jika upaya perbaikan belum juga membuahkan
hasil. Ingat, anak-anak masih membutuhkan kasih kasing bapak dan
ibunya.
Sumber : Fitur Klasika/Kesehatan. ( diedit )
0 komentar