Kelompok Pejuang Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan terhadap kantor Konsulat Amerika Serikat di Kota Peshawar Pakistan seminggu lalu. Sedikitnya delapan orang tewas akibat serangan tersebut, tiga di antaranya adalah anggota pejuang Taliban. Jurubicara Taliban Azam Tariq menyatakan melalui telepon dari lokasi yang tidak diketahui bahwa kelompoknya berada di balik serangan itu. Azam menegaskan Amerika adalah musuh Taliban sehingga serangan terhadap Kantor Konsulat di Peshawar perlu dilakukan.
Taliban bahkan merencanakan untuk melancarkan serangan lebih besar lagi. Azam Tariq menolak bertanggung jawab atas serangan sebelumnya yang terjadi saat berlangsungnya unjuk rasa Partai Nasional Awami di Distrik Provinsi Frontier yang menyebabkan 41 orang tewas. Sementara itu Menteri Senior Pakistan, Bashir Bilour menjelaskan serangan di kantor Konsulat Amerika di Peshawar dilancarkan oleh dua mobil yang menyerang secara bergantian.
Pensiunan inspektur polisi Afzal Shigri dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Al Jazeera mengomentari modus operandi para pelaku. Katanya, "Yang mengkhawatirkan adalah, mereka berhasil melewati beberapa pos penjagaan dan mencapai titik ini. Karena sebenarnya titik ini juga dilindungi pos sebelumnya. Mereka mampu mencapai lokasi ini. Saya pikir para penyelidik sedang melakukan investigasi mengenainya. Mungkin mereka punya kontak orang terdekat, dan mereka mampu melacak jaringannya dan memburu para pelaku."
Ledakan bom pertama yang berjarak hanya 20 meter dari pintu masuk gedung konsulat menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai banyak orang di sekitarnya. Kepala Kepolisian Peshawar Liaquat Ali Khan mengatakan, kendaraan kedua yang membawa bahan peledak dalam jumlah yang lebih besar, dihentikan di pos penjagaan,15 meter dari pintu masuk.
Mobil pertama meledak sementara mobil kedua yang berusaha memasuki Gedung Konsulat melancarkan tembakan serta melepaskan granat. Pejabat intelijen Pakistan menggambarkan serangan tersebut sebagai serangan bom bunuh diri terencana. Kantor Diplomatik Amerika Serikat di Pakistan seringkali menjadi sasaran serangan sejak Pakistan mendukung Amerika Serikat dalam kampanye melawan terorisme global.
Lebih lanjut Kepala Kepolisian Peshawar Ali Khan mengatakan bahwa pengemudi mobil itu tidak punya pilihan lain selain meledakkan kendaraannya pada saat itu juga. Ledakan kedua itu menewaskan dua pelakunya yang menggunakan rompi bom bunuh diri dan berjalan di depan mobil tersebut.
Beberapa saksi mata dan pejabat pemerintah setempat melaporkan adanya upaya serangan bom ketiga dan keempat. Ledakan bom di Peshawar yang sempat direkam oleh stasiun televisi lokal, menimbulkan asap hitam pekat di atas kota. Salah satu rekaman video menunjukkan bom meledak berjarak beberapa meter dari dua orang yang mengangkat tangannya seperti isyarat menyerah
Partai Nasional Awami (ANP) merupakan partai politik berhaluan moderat dan sekuler. Partai ini mendukung operasi militer pemerintah melawan Taliban di kawasan perbatasan dengan Afghanistan. Seperti yang dilaporkan stasiun televisi pemerintah, acara Partai Awami di kota Timargarah dihadiri oleh ratusan pendukungnya. Pertemuan tersebut dilangsungkan untuk merayakan rencana perubahan nama wilayah Khyber-Pakhtunkhwa di barat laut Pakistan. Nama tersebut sudah lama dipakai sejak masa penjajahan Inggris.
Sumber : Reuters/Garit/DW-World
0 komentar