Regu penyelamat terus berupaya mencari pekerja tambang yang masih terperangkap di dalam tambang batubara di Provinsi Shanxi, Cina 8 April 2010 lalu. Dua belas jenazah berhasil diangkat dari dalam tambang setelah sebelumnya regu penyelamat berhasil menyelamatkan 115 pekerja tambang. Sejak 28 Maret lalu, 153 pekerja tambang yang terletak di Provinsi Shanxi, China terjebak dalam banjir setelah tidak sengaja melakukan penggalian terhadap lorong yang penuh dengan air. Sekitar 300 orang bekerja keras menggunakan 14 pompa untuk mengeluarkan air dari dalam tambang yang dibanjiri dengan air.
Kantor Berita China, Xinhua melaporkan terdapat 26 pekerja tambang batubara Wangjialing yang dilanda banjir di Provinsi Shaxi belum ditemukan. Juru bicara regu penyelamat mengatakan pencarian terhambat oleh banjir yang masih berlanjut dan terjadinya kebocoran di langit-langit tambang, memaksa regu penyelamat menghentikan pencarian. Lebih dari 300 orang diterjunkan dalam upaya penyelamatan dengan membawa pompa tambahan untuk mempercepat operasi yang telah memasuki hari ke dua belas.
Hari Minggu lalu regu penyelamat berhasil mengangkat hidup-hidup 115 korban dari dalam tambang yang menurut pemerintah dan media setempat merupakan sebuah keajaiban. Banyaknya pekerja tambang yang berhasil diselamatkan dalam peristiwa ini merupakan berita baik bagi industri tambang China, seperti sering dilaporkan media bahwa pertambangan di China sering membawa korban terperangkap mematikan pekerjanya di dalam lorong pertambangan. Ribuan pekerja tewas tiap tahunnya akibat tambang yang dilanda banjir, ledakan, runtuh dan kecelakaan kerja lainnya.
Permintaan energi yang tinggi dan upah bekerja di tambang yang lebih besar menyebabkan banyak pekerja dari pedesaan yang bekerja di industri pertambangan. Pemerintah China mengatakan telah melakukan banyak penutupan industri tambang swasta yang membahayakan dan upaya ini telah mengurangi kecelakaan tambang. Menurut Kantor Statistik Resmi China, jumlah yang tewas turun dari 3.215 orang pada tahun 2008 menjadi 2.631 pada tahun 2009.
Sumber : Reuters/China-Mine Rescue.
0 komentar