Siang tadi sehat dengan kundalini reiki membesuk teman kantor yang sedang dirawat di rumah sakit. Penyakit yang menyerang sahabat ini adalah penyumbatan pembuluh darah ke otak sehingga suplai oksigen ke otak terhambat dan akibatnya sahabat ini terkulai lemas dengan mulut pelo saat bicara. Saya....kasihan sekali melihat teman ini. Penyebab utama serangan penyakit ini karena kurang aware menjaga kesehatan, kurang aktivitas olahraga dan sebelumnya perokok berat.
Beliau juga pekerja keras di kantor. Kalau sudah duduk di depan komputer untuk mulai mengedit progam acara televisi apa pun dia kerjakan demi tanggung jawab atas pekerjaannya. Terkadang kerja lembur sampai tengah malam dan melakukan pekerjaan sambil merokok. Jadinya ruangan editing bau asap rokok dan ketika pagi hari giliran kami hendak bekerja bau asap rokok masih menyelimuti ruang editing. Apa boleh buat...jadinya kami yang semua kerabat kerja wanita hanya menjadi perokok pasif. Sudah sering diingatkan demi kenyamanan bersama merokoklah di luar ruang. Itu pun dipatuhi tetapi kalau rekan-rekan pria bekerja malam hari.....ya.....kebiasaan merokok di dalam ruang kerja kembali dilakukan. Pengawas ruangan pun tidak bisa mencegah perbuatan ini.
Kebiasaan merokok ditambah mengkonsumsi makanan cepat saji banyak lemak menjadikan kadar kolesterol naik pesat sekali di atas angka 200. Di tambah pola pikir yang tidak rileks...aktivitas fisik kurang dan gemar dugem bekerja di malam hari mengejar dead line akhirnya fisik tidak kuat dan ambruk juga. Setelah berbincang dengan kerabat yang menunggui, beliau memohon bantuan doa agar fisik sahabat yang tengah dirawat ini segera pulih kembali. Sesampai di kantor sehat dengan kundalini reiki melakukan self treatment location reiki selama lima menit. Selesai self treatment ini lalu kontak dengan teman-teman lain eks praktisi reiki di Waskita Reiki dan Usui Tibetan dan disepakati setiap malam akan memprogam energi penyembuhan kepada sahabat yang tengah sakit ini agar fisik kembali normal, lidah tidak kelu untuk bicara dan kadar kolesterol menjadi normal.
Dari prolog postingan ini dapat disimpulkan bahwa penyakit yang datang kepada kita semua adalah ujian dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menguji kesabaran kepada sang pasien dan keluarga yang mendampingi si sakit. Kita harus yakin bahwa hikmah di balik musibah tentu akan ada pada pasien sendiri mau pun keluarganya. Di samping itu juga kepada kita semua yang masih diberikan nikmat sehat oleh Tuhan dapat semakin bersyukur bahwa sehat itu adalah segala-galanya dan akan menjadi tidak berdaya bila sudah jatuh sakit. Karena itu perlunya edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan bagi setiap orang.
Bagi kalangan medis kedokteran sudah sering menganjurkan mengatur pola hidup sehat dengan memeriksakan fisik secara menyeluruh minimal setahun sekali. Bahkan praktisi kedokteran sudah ada yang menoleh ke teknik penyembuhan alternatip dengan belajar teknik meditasi kesehatan sebagaimana dilakukan oleh Meditasi Bali Usada yang membimbing seseorang mampu mengolah pikiran positip dan menghilangkan pikiran negative pada diri sendiri dan melatihnya secara berkesinambungan demi mendapatkan derajad kesehatan seutuhnya baik baik mind, body and soul. Tidak itu saja...teknik penyembuhan lain yaitu Reiki dan Kundalini pun banyak dipelajari oleh kalangan medis kedokteran. Dengan belajar meditasi, teknik penyembuhan prana, reiki, akupresur, akupuntur dan pijat refleksi bukan untuk menggantikan teknik pengobatan medis kedokteran. Bukan itu maksudnya...teknik penyembuhan reiki sebagai terapi koplementer yang berjalan pararel dengan teknik penyembuhan medis kedokteran. Keduanya saling bersinergi dan saling melengkapi.
Situs totalkesehatanananda.com menyatakan bahwa gejala penyebab stroke adalah Tekanan Darah Tinggi. Kemungkinan menderita suatu stroke dapat dengan jelas dikurangi dengan mengontrol faktor-faktor risiko. Faktor risiko yang paling penting untuk stroke adalah tekanan darah tinggi. Jika tekanan darah seseorang adalah terlalu tinggi secara gigih, secara kasar lebih besar dari 130/85, risiko dari suatu stroke meningkat dalam proporsi ke derajat dimana tekanan darah terangkat. Mengontrol tekanan darah dalam batasan normal mengurangi kesempatan-kesempatan dari suatu stroke.
Merokok: Faktor risiko penting lain adalah rokok atau penggunaan tembakau lain. Rokok-rokok menyebabkan arteri-arteri karotid mengembagkan atherosclerosis yang berat, yang dapat menjurus pada penutupan mereka dan menghalangi aliran darah ke otak. Atherosclerosis pada umumnya, termasuk keterlibatan dari arteri-arteri yang mensuplai darah ke jantung, dipercepat oleh merokok. Jadi, ketika seorang individu merokok, pertanyaan utama menjadi - yang mana akan terjadi pertama; suatu stroke, serangan jantung, atau kanker paru?
Diabetes: Faktor risiko lain untuk mengembangkan suatu stroke adalah diabetes mellitus. Diabetes menyebabkan pembuluh-pembuluh kecil untuk menutup secara prematur. Ketika pembuluh-pembuluh darah ini tertutup diotak, stroke-stroke kecil (lacunar) mungkin terjadi. Kontrol gula darah yang baik adalah penting dalam mengurangi risiko stroke pada pasien-pasien diabetic. Suatu tingkat kolesterol darah yang naik adalah juga suatu faktor risiko untuk suatu stroke disebabkan oleh akhirnya halangan dari pembuluh-pembuluh darah (atherosclerosis). Suatu diet yang sehat dan obat-obat dapat membantu membuat normal suatu tingkat kolesterol darah yang naik.
0 komentar