Sebuah
turnamen polo gajah di Sri Lanka dibatalkan dan diganti dengan turnamen
tuk-tuk. Ini untuk mengakomodasi keinginan para pencinta hewan. Enam
tim yang masing-masing atas tiga tuk-tuk, kendaraan semacam becak,
berikut pengemudi dan penumpangnya, akan berkompetisi dalam kejuaraan
polo tuk-tuk, akhir pekan ini, di kota pelabuhan Galle, Sri Lanka
selatan.
"
Kami sudah menggelar turnamen tuk-tuk sejak tahun lalu. Pertandingan
tuk-tuk lebih seru, tetapi tahun ini turnamennya akan digelar lebih
baik, " kata Rachel Dobbs, keponakan pemilik hotel mewah asal Australia,
Geoffrey Dobbs, dan penyelenggara turnamen tuk-tuk. Semula, gajah
menjadi kendaraan dalam enam turnamen sebelumnya.
Panitia kemudian memutuskan menghentikan penggunaan hewan setelah tahun 2007. Penyebabnya, seekor gajah mengamuk dan merusak beberapa mobil
penonton turnamen. Acara turnamen polo gajah itu terhenti selama
beberapa tahun, sampai kemudian digantikan denagn turnemen tuk-tuk sejak
tahun lalu.
"
Kami gembira, akhirnya tuk-tuk bisa menggantikan posisi gajah dalam
turnamen ini, " kata Sagarika Rajakarunanayake, aktivis hak-hak hewan.
Tuk-tuk kendaraan roda tiga merupakan kendaraan umum yang sering
digunakan di Sri Lanka, Thailand, dan beberapa negara lain.
Gerak
tuk-tuk ini sedikit lamban dalam turnamen tersebut. Pemenang turnamen
tahun ini akan mendapatkan hadiah uang 1.430 dollar AS atau sekitar Rp
19 juta.
AFP / LOK.
0 komentar