Pada
Desember 2015, Meksiko, Filiphina, dan Brasil menyetujui penggunaan
vaksin demam berdarah pertama di dunia, Dengvaxia buatan perusahaan
farmasi Perancis, Sanofi Pasteur. Itu adalah vaksin dengue pertama yang
mendapat izin edar di sejumlah negara. Beberapa perusahaan multinasional
dan negara meneliti vaksin dengue, tapi belum ada yang mendapat izin
edar.
Dengvaxia
yang dirancang lebih dari 20 tahun itu memberi harapan mengatasi demam
berdarah yang mengancam 3,9 miliar orang di dunia. Dengvaxia membentuk
sistem kekebalan tubuh melawan 4 serotipe virus dengue.
"
Vaksin punya khasiat rendah pada serotipe virus dengue 1 dan 2
dibanding serotipe virus dengue 3 dan , " kata Harold Mangolis dari
Pusat Pengendalian Penyakit AS, Rabu ( 30/12 ). Dari uji klinis, vaksin
hanya menekan risiko demam berdarah 60 persen, dan hanya bagi orang
berusia 9-45 tahun.
Scientic American / MZW.
0 komentar