Seorang
perempuan remaja di Fengcheng, Provinsi Jiangxi, Tiongkok,
diperintahkan polisi untuk membuktikan dirinya perempuan setelah dia
melaporkan bahwa pemerintah lokal salah mencatatkan jenis kelaminnya
sebagai laki-laki. Kantor Berita Xinhua, Rabu pekan lalu, menulis,
perempuan usia 14 tahun itu pada awal Agustus menemukan penulisan jenis
kelamin dirinya salah saat dilakukan pencatatan kartu keluarga. Ia pun
ingin mengoreksinya, tetapi terkejut setengah mati karena Kepolisian
Fengcheng meminta si remaja memberikan dokumen medis yang membuktikan
dirinya adalah perempuan.
Rumah
sakit di Fengcheng menolak mengeluarkan dokumen tersebut sehingga si
remaja menemui dokter yang menganjurkan di menjalani pemeriksaan USG
alias ultrasonography untuk membuktikan dirinya mempunyai rahim. Dikutip
globaltimes.cn, insiden ini berakhir bahagia bagi si perempuan.
Kesalahan
pencatatan telah dikoreksi dan polisi yang menyuruhnya memberikan
dokumen pembuktian diskors guna menjalani pelatihan lanjutan.
Global Times / ATO.
0 komentar