Tim
peneliti di Tiongkok mengklaim menghasilkan sperma di laboratoriom dan
bisa untuk melahirkan anak tikus sehat. Itu membuka peluang pengembangan
teknologi penanganan kemandulan pria. Namun, soal etis dan resikonya
harus diteliti sebelum riset terapi bagi manusia,
Tim
periset mengambil sel punca pada tikus mengubahnya ke sel sperma
primitif untuk membuahi satu sel telur dan menghasilkan anak-anak tikus.
Sel punca dari janin ( embryonic stem cell ), yang bisa jadi jenis
jaringan lain, dipandu jadi sperma dengan bahan kimiawi, hormon, dan
jaringan testis. Sel sperma harus melalui melosis yakni penyusunan ulang
asam deoksiribonukeat ( DNA ) untuk berkembang biak.
Sperma
kehilangan setengah jumlan kromosom agar telur yang dibuahi berjumlah
kromosom normal. " Ini menjanjikan untuk atasi kemandulan pria, " ucap
peneliti Jiahao Sha dari Nanjing Medical University. Studi itu
dipublikasikan Kamis ( 25/2 ) di jurnal Cell Stem Cell.
0 komentar