Saat menjalankan olahraga jalan kaki, seperti biasa saya, sehat dengan reiki sering
bertemu dengan ibu Sofiah seorang penderita penyakit gula yang
disarankan dokternya untuk tetap berolahraga ringan. Dalam pertemuan
yang kesekian kalinya setiap kali berpapasan, beliau tampak ceria, cerah
wajahnya dan mengisyaratkan seakan-akan dirinya bukan seorang penderita
diabetesi. Padahal sebelum mengikuti saran dokternya, kadar gula
darahnya sangat tinggi dengan keluhan badan cepat capai.
Namun
dengan usaha mau berolahraga jalan kaki sehat, perkembangan fisiknya
berangsur-angsur normal. Yang dulunya kurus, sekarang badan bertambah
bobotnya dalam takaran ideal sesuai dengan umurnya. Beliau sudah
purnabakti dari kesatuannya selama 5 tahun ini sejak divonis menderita
penyakit gula.
Dengan
sopan beliau menanyakan kepada saya, apakah olahraga bisa menjaga kadar
kolesterol tetap terjaga. Terus terang saya jawab bisa, asalkan juga
diikuti dengan pola makan sehat. Pola makan sehat di antaranya,
keseimbangan, kecukupan dan variasi makanan.
Ada
baiknya seorang yang dijangkiti kolesterol tinggi harus mengendalikan
kadar kolesterolnya dengan teratur khususnya menyangkut pola makan.
Berdasarkan Yayasan Dewan Informasi Pangan Internasional, kunci pola
makan sehat adalah mengkombinasikan berbagai jenis bahan pakan untuk
memperoleh semua kebutuhan zat gizi.
Sesuai
dengan kebiasaan orang Indonesia saat bersantap makanan, komposisinya
50 - 60 persen sumber karbohidrat, 10 - 20 persen sumber protein, 20 -
30 persen sumber lemak, ditambah sayuran dan buah.
Nah penyebab kadar kolesterol menjadi tinggi tidak terkendali, adalah
sering mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh. " Betul sekali
Mbak, apa yang Anda katakan itu, sebab saya ini hobi makan gorengan yang
sering dijajakan pedagang di pinggir jalan, " kata Pak Wibowo tentang
kolesterolnya yang tinggi.
Lalu
saya sarankan agar kadar kolesterolnya bisa dikendalikan ke tingkat
normal, menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh. Sebab, lemak
jenuh di dalam tubuh akan bertahan sebagai lemak atau kolesterol jahat.
Lemak jenuh adalah lemak yang sulit diurai menjadi unsur-unsur lain.
Menurut
Kesehatan Akhir Pekan dalam artikelnya, lemak jenuh jika masuk tubuh
akan menyebabkan sumber radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Saat radikal bebas telah masuk tubuh ia akan melewati pembuluh
darah, membuat lemak jahat melekat di dinding pembuluh darah. Akibatnya,
menyebabkan kadar kolesterol meninggi yang ditandai dengan penimbunan
lemak jahat.
Pembuluh
darah yang tersumbat lemak jahat akan menghalangi aliran darah ke
jantung dan meningkatkan risiko jantung koroner. Tentu saja agar lemak
jahat tidak menimbun di dinding pembuluh darah, pakar kesehatan olahraga
sangat menganjurkan, setiap orang harus mau bergerak aktif yaitu
olahraga apa pun jenisnya.
Karena
dengan olahraga teratur seminggu empat kali dengan durasi 30 hingga 45
menit sudah bagus untuk membakar lemak jahat yang ada dalam pembuluh
darah. Pembakaran lemak jahat dalam tubuh dikeluarkan dalam bentuk
keringat saat melangsungkan olahraga. Jadi kadar kolesterol tinggi telah
menjadi masalah kesehatan bagi banyak orang tanpa mengenal usia.
Selain
gejala kolesterol tinggi, penduduk kota besar juga rawan terkena
paparan polusi udara kotor bersumber dari knalpot kendaraan bermotor.
Ditambah polusi asap cerobong pabrik yang terus menerus mengeluarkan
asap hitam, membuat udara di sekitarnya menjadi kotor. Belum lagi
kemacetan lalu lintas membuat stres pengguna kendaraan, membuat kadar
kolesterol ikut-ikutan naik.
0 komentar