Ratusan
geoglyphs purba tersebar di plato gurun di Peru yang dikenal sebagai
garis-garis Nazca. Asal budaya ini merujuk pada budaya Nazca yang hidup
di wilayah itu antara 400 - 650 Masehi. Garis-garis yang bentuknya
rumit itu terbentuk dari kerikil merah yang kemudian memunculkan
permukaan abu-abu di bawahnya.
Kajian
terbaru menunjukkan adanya bentuk yang menciptakan sebuah labirin
raksasa. Sejumlah pihak mengklaim bahwa garis-garis itu ditinggalkan
oleh para pengunjung purba dari ruang angkasa. Yang mengklaim seperti
itu di antaranya Erich van Daniken yang terkenal karyanya Charlots of the Gods ( 1968 ).
Meski
demikian sejumlah peneliti yakin garis-garis itu mengandung makna
religius bagi warga Bazca. Kemungkinan mereka juga menandai irigasi atau
aliran air, atau mungkin digunakan sebagai kalender astronomi.
Garis-garis
nazca dinyatakan sebagai warisan budaya dunia Unesco pada tahun 1994.
Saat ini terancam keberadaannya oleh penerbangan hutan di sekitarnya
yang menimbulkan banjir dan tanah longsor. Sayang kalau keberadaan garis
Nazca hilang dari peradaban manusia sekarang.
Sumber : Geo Weeks.
0 komentar