Pagi tadi saat saya, sehat dengan kundalini reiki
melakukan olahraga jalan kaki, tidak sengaja melewati rute baru dimana
ada pedagang buah-buahan sedang menggelar dagangannya. Ketika mata
melihat kumpulan buah manggis di dalam tampah dengan kulit coklat
kehitaman sebagai warna khas nya, terdapat kulit manggis yang tidak
dibuang oleh penjualnya. Rasa ingin tahu menyergap pikiran saya, kenapa
kulit manggis yang masih segar tidak dibuang?
Ternyata
kumpulan kulit manggis itu ada yang membutuhkannya untuk sesuatu
keperluan. Rasa ingin tahu semakin membuncah karena baru sekarang ini
saya mengamati, kebanyakan kulit manggis langsung dibuang ke tong sampah
begitu buah manggis putih dimakan. Penjual buah manggis mengatakan,
bahwa kulit manggis itu diolah untuk dijadikan obat menjaga kadar gula
darah tetap normal.
Organisasi
Kesehatan Dunia ( WHO ) tahun 2000 mencatat, jumlah penderita diabetes
di Indonesia mencapai 8,4 juta orang. Diperkirakan, penderita akan
bertambah menjadi 21,3 juta orang pada 2030 mendatang. Tentu saja
keprihatinan ini semakin menjadi sorotan ketika WHO memosisikan
Indonesia sebagai peringkat keempat negara dengan jumlah penderita
diabetes terbanyak setelah India, China dan Amerika Serikat (Kompas, 2
Januari 12).
Tentu
saja penanganan penyakit diabetes oleh penderitanya telah diupayakan
agar segera sembuh dari diabetes. Salah satu penanganan diabetes adalah
memanfaatkan tumbuhan sebagai obat alternatif, salah satunya adalah
kulit manggis. Berbagai penelitian menunjukkan senyawa xanthone yang
terdapat di dalam kulit manggis memiliki sifat sebagai antidiabetes,
antikanker, antiperadangan, meningkatkan kekebalan tubuh, antibakteri,
antifungi dan mengandung pewarna alami.
Xanthone
yang terkandung dalam kulit manggis sebagaimana ditulis dalam obat
tradisional fitur klasika, telah dibuktikan peneliti di Jepang. Senyawa
ini terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus percobaan
dengan kasus DM tipe 2. Penurunan glukosa darah terjadi karena xanthone
merupakan senyawa flavonoide yang banyak mengandung antioksidan.
Selain
membantu menurunkan kadar gula darah, senyawa ini dapat membantu
menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel beta pankreas dan
mengatasi kelelahan yang diakibatkan ketidakseimbangan kadar gula darah.
Bagian kulit manggis telah terbukti dapat digunakan sebagai
hypoglycemic alias anti effect, helps lower blood sugar secara empiris.
Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak menyepelekan buah manggis yang
sarat khasiat atasi diabetes, mengingat Indonesia merupakan negara
tropis yang mempunyai keanekaragaman hayati melimpah, termasuk produksi
buah manggis yang sangat melimpah dimana setelah buahnya dimakan,
kulitnya masih ada yang mencarinya.
Sumber : Fitur Klasika Jawa Tengah dan DIY ( 4/3 ) - Obat Tradisional.
0 komentar