Sangat
menyenangkan jika kita tinggal di desa dengan suasana pemandangan
indah. Di sana kita masih bisa melihat sawah terbentang dimana
masing-masing petak sawah dibatasi oleh galengan. Saat kaki menginjakkan
galengan dengan retakan kering di sana-sini, akan tercium bau aroma
tanah sawah saat terkena siraman air irigasi.
Ketika
petani tengah mengisi petak sawahnya dengan air dari bendungan, kerbau
sebagai partner kerja petani dibiarkan mencari makan di sepetak sawah
kosong tak jauh dari lokasi pak tani bekerja. Kerja keras petani
akhirnya terwujud dengan panen padi yang melimpah, sawah bebas dari
serangan hama padi dan petani menjual padinya dengan harga wajar. Saat
malam tiba keriuhan panen padi di siang hari digantikan dengan suara
hening khas pedesaan.
Itulah
suara khas serangga kecil yang disebut jangkrik dikenal sebagai pembuat
suara bising. Serangga dengan bentuk unik ini tatkala mengeluarkan
suara bising, cukup dengan menggesekkan kedua bulu sayapnya secara
beruntun tanpa henti. Suara bising jangkrik baru berhenti jika ada suara
mencurigakan datang mendekat, misalnya langkah kaki manusia yang tengah
lewat di pematang sawah.
Serangga
yang hidupnya mempunyai siklus unik dan rumit bertahan hidup hingga
usia 17 tahun. Ketika menjadi dewasa setelah hidup di bawah tanah
selama 17 tahun, serangga jantan akan bernyanyi tanpa henti untuk
mengisi sisa hidupnya yang tinggal beberapa hari lagi. Sepanjang waktu
terbatas itulah, serangga-serangga itu berkencan, yang betina lalu
bertelor di pohon-pohon yang mereka diami.
Setelah
berkencan dengan jangkrik perempuan sepuas-puasnya, jangkrik jantan
lalu mati. Tinggallah jangkrik betina menjaga telurnya di pohon hingga
waktunya tiba untuk menetas. Ketika telur-telur itu menetas, larvanya
jatuh ke tanah dan memperoleh makanan di akar-akar pohon sampai siklus
biologisnya terjadi bertahun-tahun kemudian.
Ada
jangkrik periodik yang muncul dalam siklus 13 tahun atau 17 tahun
kemudian. Jangkrik periodik alias magicicada septendecim muncul di musim
semi. Sementara jangkrik yang muncul setiap dua tahun ( tibicen
canicularis ) akan muncul selama bulan Juli - Agustus.
Jangkrik
jenis terakhir ini bahkan bisa muncul setiap tahun. Saat mengerik
bersautan-sautan di tengah malam sunyi, suara yang dipancarkan dari
gesekan bulu sayapnya bisa mencapai 120 desibel. Suara dengan kapasitas
120 desibel artinya sama dengan kerasnya suara bersumber dari konser
musik rock.
Mereka
menghasilkan suara sekencang itu dengan cara menggetarkan membran
khusus yang ada di perutnya. Menurut situs Geo Week, satu dari 17 tahun
pengeraman yang oleh para peneliti disebut sebagai Pengeraman 11
berlangsung di musim semi. Di saat itu pohon-pohon dan tanah-tanah
lapang di Amerika Serikat dari Connecticut sampai Carolina, akan
dipenuhi serangga bersayap yang mengeluarkan suara bising saat gesekan
sayapnya saling beradu kencang.
( Geo Weeks ).
0 komentar